Kampung Iwak (Ikan) adalah kampung yang terletak di bagian Utara Kota Banjarbaru, tepatnya berada di Kelurahan Mentaos dan berbatasan langsung dengan garis batas Kabupaten Banjar.
Dalam sejarah pembentukannya dimulai sekitar tahun 1990-an, kala itu dan tahun-tahun berikutnya beberapa warga di kawasan tersebut mulai membudidayakan ikan sebagai bentuk mata pencaharian.
“Warga yang membudidayakan ikan tersebut awalnya muncul karena potensi wilayah itu kaya akan air dan secara spasial memungkinkan untuk dibuat kolam konvensional, kampung tersebut berada di dataran rendah dari saluran irigasi sehingga masyarakat akhirnya berpikir membuat kolam,” ungkap Nefo Djumantoro, Kabid Perikanan di Dinas KP-3 Banjarbaru.
Melihat potensi yang dapat memberdayakan masyarakat dan menigkatkan pendapatan daerah serta seiring dengan berkembangnya pariwisata di kota Banjarbaru. Kawasan tersebut pada tahun 2017 ditetapkan Pemerintah kota Banjarbaru sebagai salah satu kampung tematik wisata dengan tema wisata perikanan.
“Dulu namanya bukan Kampung Iwak, tapi setelah kepemimpinan Nadjmi-Jaya di kota Banjarbaru Kawasan tersebut dicanangkan sebagai Kampung Iwak yang kini mengalami perkembangan, baik dari sisi pembudidayaan ikan maupun tempat wisatanya,” ucap Nefo Djumantoro.
Pada Tahun 2018 lanjut Nefo Djumantoro, Kampung Iwak juga dijadikan sebagai pilotproject atau kampung direncanakan pengembangannya (masterplan). Model pengembangan dan tingkat keberhasilan pengembangan Kampung Iwak, akan menjadi tolak ukur kampung-kampung tematik lainnya di kota Banjarbaru.
“Sementara tahun 2019 lalu, Kampung Iwak telah dilounching sebagai desa mandiri perikanan, dengan lahan seluas 47 hektar dan 200 lebih petak kola mikan untuk pembenihan dan pembesaran ikan,” tutupnya.
