Intensitas hujan lebat yang mengguyur sebagian wilayah di Kabupaten Banjar tadi malam memperparah banjir yang tidak kunjung usai.
Salah satu wilayah yang mengalami kenaikan debit air yang cukup signifikan di Kabupaten Banjar misalnya di Kelurahan Keraton yang ke-8 RT nya kembali tergenang.
Hal ini dibenarkan Neni Triani, salah satu Ketua RT di Kelurahan Keraton bahwa sejak subuh dini hari tadi debit air mengalami kenaikan.
“Air naik sejak tadi subuh, kenaikan mencapai 50 centimeter atau lutut orang dewasa,” ungkapnya.
Neni juga mengaku bahwa banjir ini telah berlangsung berbulan-bulan dan sangat disayangkan tidak adanya perhatian Pemerintah sedikitpun.
“Banjirnya mulai dari pertengahan Desember dan yang paling parah pada Bulan Januari 2021 tadi ketinggiannya hingga leher orang dewasa, sampai saat ini air masih naik turun, untuk saat ini masih hingga lutut, ditakutkan debit air mengalami kenaikan lagi,” tuturnya.
“Sampai saat ini juga belum ada perhatian dari Pemerintah, sempat mendapat bantuan tapi dari para donatur, meminta bantuan ke Pemerintah prosesnya terlalu rumit,” tambahnya.
Neni berharap akan adanya perhatian dari Pemerintah, terlebih bagi warga yang rumahnya terendam banjir hingga berbulan-bulan lamanya ini.
Sementara itu, di tempat berbeda Bupati Banjar, H. Saidi Mansyur saat dikonfirmasi terkait perhatian Pemerintah terhadap warga yang terkena banjir, ia mengaku telah melakukan peninjauan di beberapa lokasi.
“Kita berbagi tugas bersama Wakil Bupati untuk meninjau lokasi banjir, untuk saat ini kita sudah meninjau 2 lokasi yakni Sungai Tabuk dan Mataraman, namun untuk Kelurahan Keraton dan lainnya mungkin akan kami koordinasikan dengan instansi terkait untuk tindak lanjutnya,” tukasnya.
Hingga saat ini banjir yang menggenangi 8 RT di Kelurahan Kraton ini masih berkemungkinan mengalami kenaikan debit air seiring dengan perkembangan cuaca yang tidak menentu.
