Memasuki bulan ke-7 di tahun 2022 tepatnya menjelang Idul Adha 1443 Hijriah, sejumlah bahan pokok di Pasar Pagi Sekumpul (PPS) Martapura mengalami lonjakan harga.
Lonjakan harga ini khususnya terjadi pada sejumlah bahan pokok seperti telur, cabai, sayuran hingga tomat dan bawang merah.
Hal ini pun sangat dikeluhkan oleh penjual maupun pembeli yang ada di pasar sekumpul tersebut. Seperti yang diutarakan Yuli (43 tahun) salah satu penjual telur dan cabai yang sudah 12 tahun berjualan di PPS martapura ini.
Yuli mengungkapkan bahwa ia merasa keberatan tentang kenaikan harga yang sangat cepat dan membuat omset sehingga penghasilan menurun.
“Kenaikan harga ini saya rasakan sejak setelah lebaran idul fitri kemarin, untuk bahan sembako yang signifikan naik ini seperti cabai yang naik dari Rp. 60.000/Rp
70.000 sampai Rp. 95.000, terus kalau cabe tanjung atau cabe kecil bisa sampai Rp. 110.000 per kg, dan untuk telur juga dari harga Rp. 23.000 bisa mencapai Rp. 29.000 per kg,” tutur Yuli, Sabtu (02/07/2022).
Naiknya harga sembako tersebut diakui Yuli membuat omset penjualan pedagang khususnya pedagang sembako mengalami penurunan.
“Karena kenaikan ini ya omset berkurang, pembeli juga kadang komplain kenapa naik terus, makanya harapan saya semoga harga bisa turun dan stabil lagi kaya dulu, dan kenaikannya jangan juga terlalu cepat,” harap Yuli.
Tidak hanya pedagang saja yang resah karena kenaikan harga yang cukup cepat dan drastis ini, keluh kesah juga diutarakan salah seorang pembeli seperti Murti (38 tahun) ibu rumah tangga.
“Bingung ya kalau harga naik terus, apalagi ibu rumah tangga susah muter uang kalau naik terus, belum lagi keperluan anak sekolah, sekarang saja seperti bawang merah setengah kg sudah Rp. 31.000 kalau sekilo bisa mencapai Rp. 60.000 an, cabai , tomat, gula juga mengalami kenaikan, dan saya berharap kepada pemerintah kalau bisa diturunkan harga sembako, kasian kalau rakyat bawah dan rakyat yang jualan, pasti susah kalau apa-apa serba naik,” Kata Murti.