SAMARINDA. Dalam upaya mendukung program ekonomi hijau dan menyambut Ibu Kota Nusantara (IKN), Pemprov Kaltim pun mengambil langkah inovatif dengan mengganti kendaraan dinas menjadi kendaraan listrik mulai tahun ini.
Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik, menegaskan komitmen ini sebagai langkah nyata Pemprov Kaltim dalam menjaga kelestarian lingkungan. “Perubahan harus dimulai dari diri kita sendiri,” ucapnya pada awak media.
Akmal menjelaskan bahwa mulai tahun ini, Pemprov Kaltim akan menghentikan pembelian atau penyewaan mobil berbahan bakar fosil untuk kendaraan dinas. Sebagai gantinya, mereka akan beralih ke kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan.
“Seluruh jajaran Pemprov Kaltim rencananya akan mulai menggunakan kendaraan listrik pada tahun 2025 mendatang,” ungkapnya.
Langkah ini sejalan dengan visi RPJPD dan RKPD Kaltim yang menekankan pada ekonomi berkelanjutan dan ekonomi hijau.
“Kaltim harus sejalan dengan konsep smart forest city yang diterapkan di IKN. Kami tidak ingin tertinggal dalam menerapkan energi terbarukan,” bebernya.
Penerapan energi terbarukan melalui kendaraan listrik diharapkan dapat mengatasi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang semakin menipis. Kaltim, dengan komitmennya ini, diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam hal penggunaan energi terbarukan di Indonesia.