Ditengah mewabahnya Pandemi Covid-19 Pemerintah Kota Banjarbaru juga dihadapkan dengan persoalan rutin tahunan yakni Kebakaran Hutan dan Lahan(Karhutla).
Bencana Karhutla disaat musim kemarau yang untuk tahun ini diprediksi terjadi mulai Juli hingga Oktober mendatang, menjadi perhatian khusus Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) kota Banjarbaru untuk mengantisipasi dari dini.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD kota Banjarbaru, Zaini Syharanie, sosialisasi serta spnduk berisi imbauan kepada masyarakat untuk mencegah Karhutla sudah dipasang dibeberapa titik di kota Banjabaru.
“Kami (BPBD Banjarbaru) juga merekrut relawan masyarakat peduli api dan sejauh ini sudah ada di Delapan Kelurahan yang kami bina, dan tenttunya kami juga bersinergi dengan TNI- POLRI dan Pemadam Kebakaran yang ada di Kota Banjarbaru,” terangnya.
Lanjut Zaini Syharanie, dalam penanganan Karhutla tahun ini sejumlah posko termasuk Posko Induk akan dibangun di wilayah kota Banjarbaru dalam waktu dekat ini.
“Hasil rapat seluruh BPBD se-Kalimantan selatan yang diselenggarakan beberapa hari lalu, pendirian serentak pos induk Provinsi Kalimantan Selatan sesuai dengan SK Gubernur akan dilakukan awal bulan Agustus 2020,”
Untuk puncak Karhutla tahun ini Zaini Syharanie juga mengungkapkan bahwa diprediksi terjadi pada akhir September dan Awal Oktober mendatang.
“Khusunya Kota Banjarbaru titik-titik rawan terjadi kebakaran itu biasanya, Kecamatan Kecamatan landasan Ulin, Kecamatan Cempaka, dan Liang anggang,” tutupnya.