Banjarmasin – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Selatan (Kalsel), Zainal Helmie mengungkapkan masih banyak terdapat kejanggalan-kejanggalan pada kasus pembunuhan jurnalis Juwita (23) yang belum terjawab.
Helmie mengucapkan turut berbelasungkawa, atas meninggalnya salah satu wartawati, yang ada di kota Banjarbaru, adanya kasus pembunuhan jurnalis di Banjarbaru, merupakan duka di dunia Jurnalistik.
“Bahwa wartawati kita meninggal akibat dibunuh oleh Jumran oknum TNI AL Balikpapan, walaupun kasus ini tidak terkait dengan jurnalistik tapi profesi itu melekat,” Ujarnya, usai press Conference TNI AL Banjarmasin, Selasa (8/4/25).
Helmie berharap kasus ini tetap dikawal bersama oleh rekan-rekan media.
Helmie menuturkan, sebenarnya banyak sekali pertanyaan yang ingin diajukan kepada pihak TNI AL, karena menurutnya ada beberapa kejanggalan pada kasus kematian Juwita.
“Karena ini tidak mungkin dilakukan oleh satu orang, siapa yang bawa kendaraan, yang bawa mobil, dan mengangkat korban, jadi sebenarnya banyak sekali pertanyaan yang harus disampaikan,” Katanya.
Namun Helmie tetap menyerahkan kasus ini kepada pihak Oditur Militer.
“Kita kawal jangan sampai gugur di Junto 338, karena hukuman nya bisa saja dibawah 10 tahun,” Ucapnya.
Helmie menegaskan untuk tidak berasumsi pada kasus ini, serahkan saja ke Pengadilan Militer.
“Kalau tidak sesuai dengan fakta-fakta, tentu kita akan bereaksi, PWI dan teman-teman wartawan harus menyuarakan jika memang tidak sesuai dengan fakta yang ada dilapangan,” Tuntasnya.
