Aktivitas belajar mengajar secara daring di Kabupaten Banjar mengalami peningkatan hingga 10 persen.
Hal ini lantaran beberapa pihak provider memberikan bantuan berupa kuota belajar gratis bagi para peserta didik di Kabupaten Banjar.
Menurut Kabid Bina SMP Disdik Kabupaten Banjar Liana Penny persentase sekolah yang melakukan belajar secara daring ada 70 persen, namun usai digelontorkannya bantuan-bantuan kouta internet belajar daring naik menjadi 83,6 persen.
“Bantuan dari Kemendikbud juga sudah semua dapat, datanya ada di Dapodik, siswa dapat 35 GB dan guru dapat 42GB,” ujarnya.
Liana menambahkan bahwa naiknya jumlah belajar secara daring di Kabupaten Banjar diduga karena bantuan kouta tersebut, artinya selama ini masih ada yang tidak melakukan pembelajaran secara daring lantaran memang tidak mampu dalam hal pemenuhan kuota.
“Guru juga sudah melapor ke kita dan mengatakan merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan kuota internet ini,” ungkap Liana.
Sisanya 16,4 persen yang tidak melakukan pembelajaran secara daring ungkap Liana karena terkendala jaringan internet.
“Seperti di daerah Aranio, jangankan untuk internet jaringan telepon biasa pun susah, listrik pun mereka pakai genset, tapi memang mereka yang terdata tak ada jaringan atau di luar jaringan, tidak dapat bantuan kouta,” jelasnya.
Berdasarkan data Disdik Kabupaten Banjar sekolah yang melakukan pembelajaran secara luring adalah SMPN 2 Aranio, SMPN 3 Aranio, SMPN 4 Aranio, SMPN 2 Sambung Makmur, SMPN 3 Aluh-aluh, SMPN 3 Pengaron, SMPN 3 Simpang Empat, SMPN 3 Sungai Tabuk, dan SMPN 6 Aluh-aluh.