Legenda sepak bola dunia asal Brazil, Pelé, meninggal dunia hari Kamis (29/12) dalam usia 82 tahun. Pele mencuat ke kancah dunia sebagai remaja pencetak gol dan memimpin tim nasionalnya meraih tiga gelar Piala Dunia yang belum pernah terjadi.
Ia dirawat di rumah sakit sejak akhir November. Dokter mengatakan pada Desember bahwa ia menderita kanker yang mengganas dan masalah ginjal dan jantung. Pada September 2021, ia menjalani operasi pengangkatan tumor dari usus besarnya.
Dianggap sebagai salah satu pesepakbola terbaik sepanjang masa, Pelé memukau panggung Piala Dunia untuk Brazil dan dalam pertandingan klub dan tur dunia bersama timnya Santos, sebelum membantu membangkitkan minat olahraga sepak bola di Amerika Serikat ketika bergabung singkat dengan New York Cosmos pada akhir karir profesionalnya.
Lahir dengan nama Edson Arantes do Nascimento pada tahun 1940 di Três Corações, sekitar 250 kilometer barat laut Rio de Janeiro, Pelé bergabung dengan klub Santos pada usia 15 tahun.
Pada usia 16 tahun, ia didapuk menjadi anggota timnas Brazil, dan pada 1958 memulai debutnya di Piala Dunia pada usia 17 tahun, menunjukkan dirinya di panggung sepak bola terbesar di dunia dengan gol pada pertandingan pertamanya. Ia adalah pemain termuda yang pernah mencetak gol dalam Piala Dunia putra dan yang termuda yang pernah mencetak tiga gol dalam satu pertandingan, yang ia capai pada pertandingan kedua Brazil dalam turnamen itu.
Dua gol dari Pelé dalam putaran final Piala Dunia membawa Brazil menjadi pemenang. Ia memenangkan dua Piala Dunia lainnya bersama Brazil pada tahun 1962 dan 1970.
Karir internasionalnya mencakup 77 gol dalam 92 pertandingan, dan ia diberi gelar oleh FIFA sebagai pemain sepak bola abad ke-20 bersama Diego Maradona dari Argentina.
Setelah pensiun dari klub Santos dan tugas internasionalnya, Pelé bergabung dengan New York Cosmos dari Liga Sepak Bola Amerika Utara pada 1975 dan bermain selama tiga musim di sana.
Dalam kehidupannya setelah karir sepak bola, Pelé sempat menjadi menteri olahraga Brazil dan UNESCO menunjuknya menjadi Pejuang Olahraga UNESCO atas apa yang disebut badan PBB itu sebagai “komitmennya yang luar biasa untuk mempromosikan olahraga dan membantu anak-anak yang kurang beruntung.”
Pada 2020, Pelé mencuit bahwa ia bangga akan hubungannya dengan PBB dan keterlibatannya dalam berbagai kampanye untuk mempromosikan pemberian ASI di Brazil dan memberantas buta huruf.
“Kini, saya berkeras untuk tetap terlibat dalam berbagai gerakan dengan tujuan yang mulia, baik dengan LSM, institusi masyarakat dan sponsor-sponsor saya. Ini adalah bagian dari warisan saya dan saya salut pada legenda-legenda sepak bola lainnya yang juga berjuang di jalan yang sama, memanfaatkan olah raga yang indah ini untuk membuat dunia menjadi lebih baik,” unggahnya. [rd/ka/VOAIndonesia]