“Alhamdulillah, bendera Republik telah berkibar. Kalau pun diturunkan lagi, ini harus melalui mayat dari tujuh puluh dua juta bangsaku. Apa pun yang terjadi, kami tak akan melupakan semboyan revolusi: Sekali Merdeka Tetap Merdeka!” Soekarno.
Pernah di Bagi 2, Lolos Dari Sergapan Belanda.
Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih adalah sebutan bagi bendera Indonesia yang pertama. Bendera Pusaka dijahit sendiri oleh Fatmawati, istri presiden Soekarno.
Bendera Pusaka pertama dinaikkan di rumah Soekarno di Jalan Pengangsaan Timur 56, Jakarta, setelah Soekarno membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Bendera dinaikkan pada tiang bambu oleh Paskibraka yang dipimpin oleh Kapten Latief Hendraningrat. Setelah dinaikkan, lagu “Indonesia Raya” kemudian dinyanyikan secara bersama-sama.
Pada tahun pertama Revolusi Nasional Indonesia, Bendera Pusaka dikibarkan siang dan malam.
Setelah Belanda menguasai Jakarta pada 1946, Bendera Pusaka dibawa ke Yogyakarta dalam koper Soekarno.
Ketika terjadi Operatie Kraai, Bendera Pusaka dipotong dua lalu diberikan kepada Sayyid Muhammad Husein bin Salim bin Ahmad bin Salim bin Ahmad al-Muthahar, atau dikenal sebagai H Mutahar untuk diamankan. (Baca juga : Sayyid Muhammad Husein, Penyelamat Sang Saka, Pendiri Paskibraka)
Husein Mutahar diharuskan untuk “menjaga bendera dengan nyawa”. Walaupun kemudian ditangkap lalu melarikan diri dari tentara Belanda, Husein Mutahar berhasil membawanya kembali ke Jakarta, menjahit kembali, dan memberikannya pada Soedjono.
Soedjono lalu kemudian membawa benderanya ke Soekarno, yang berada dalam pengasingan di Bangka.
Dijahit 10 Bulan Sebelum Proklamasi
(Selanjutnya)