Meski Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdampak akibat pandemi Covid-19. Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Banjar, optimis mencapai target hingga akhir tahun ini.
Target murni PAD sebesar Rp 190.282.306.235 yang telah diturunkan menjadi RP 173.402.647.621 setelah Pandemi Covid-19 juga mewabah di Kabupaten Banjar, sudah teralisasi hingga 59,60 % atau sebesar Rp 103.349.305.674 hingga Juni ini.
“Walaupun ada penurunan target dan pembebasan beberapa pajak beberapa bulan ini, tapi kami tetap optimis untuk mencapai target tersebut,” ucap Kepala Bapenda Banjar Dr. Ir. H. Muhamad Farid Soufian, MS, Kamis(25/06/2020).
Lanjut Farid Soufian, untuk Pajak Daerah capaian hingga Juni ini sudah mencapai 62.08% atau sebesar Rp 32.124.024.617 dari target Rp 51.750.000.000, yang juga sudah turun dari target murni yang sebesar Rp 66.528.983.440.
“Selain itu, Retribusi Daerah juga sudah mencapai 58 % lebih, sudah ada Rp 2 Miliar lebih dari target yang juga diturunkan dari Rp 6 Miliar menjadi Rp 4 Miliar lebih,” tutur Farid Soufian.
Lebih lanjut Kepala Bapenda ini menjelaskan, PAD yang hingga kini belum mencapai angka 50 % yakni bagi hasil laba perusahaan daerah. Pencapaian di sektor tersebut hingga Juni 2020 masih di angka 40% lebih.
“Bagi hasil laba dengan perusahaan daerah (Pemkab Banjar) target murninya Rp 7 Miliar lebih, dan itu tetap full 100 persen. Namun realisasi hingga saat ini baru mencapai Rp 2,8 Miliar ,” ungkap Farid Soufian.
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Banjar yang juga tidak mengalami target penurunan di masa pandemi Covid-19 juga dijelaskan Farid Soufian yakni lain-lain PAD yang sah. Namun, pencapaian di sektor tersebut seperti Jasa Giro dan Denda Pajak Retribusi, juga telah mencapai 50% lebih.
“Sudah terealisasi 59,73% yakni Rp 65,9 Miliar lebih, dari target RP 110.428.531.079,” jelasnya.