Kangkung merupakan salah satu sayuran daun yang paling populer di Asia Tenggara, waraga Kota Banjarbaru khususnya sudah dua tahun belakangan ini bertani kangkung
Kangkung juga memiliki beberapa kandungan protein dan vitamin, vitamin A, Besi dan Kalsium serta daunnya yang memiliki sumber protein
Biasanya selain memiliki kandungan protein dan vitamin,harga kangkung sangat terjangkau petani biasanya menjual 1000 rupiah per ikatnya
Tetapi ditengah permasalah Wabah Covid-19 yang dihadapi dunia sekarang, harga kangkung tidak mengalami penurunan, namun tetapi permintaan pasaran kangkung sangat berkurang, hal ini dibenarkan petani kangkung ibu ber anak 3 Sumarti Warga RT 1 jalan sukamara kelurahan Landasan Ulin Utara Kota Banjarbaru
“Dampak Covid-19 Tiga bulan terakhir ini sangat mempengaruhi pendapatan penjualan biasanya pendapatan perhari 200 ribu rupiah kali ini hanya setengahnya saja ya itu 100 ribu rupiah,
“Untuk meantisipasi kerugian tidak terlalu besar, biasanya tanaman akan dikurangi ujarnya.
“Dalam hal ini Sumiarti yang terkena dampak maraknya Covid-19 menyatakan tidak menerima bantuan apapun dari Lurah Maupun RT setempat padahal sudah melapor ke RT setempat tegasnya ketika ditemui tim Habar Kalimantan Kamis (25/6)
Namun mengenai hal ini Ahmad Mawardi memberikan penjelasan. melalui wawancara whatsap Kamis (25/6)
“Untuk Bantuan Sosial Dana (BSD) pendataan kami serahkan langsung ke RT sejauh ini bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) sudah dua kali dana yang bersumber dari pusat dan pendataan Kementerian Sosial (Kemensos), yang dari Kota Banjarbaru dengan sumber sharing pendanaan APBD Kota Banjarbaru dan provinsi baru satu kali. Ada tiga kali dana yang sudah diluncurkan kepada masyarakat yang terkena dmapak Covid-19
“Dan kalopun ada jika yang terdampak Covid-19 tidak mendapatkan bantuan yang bersangkutan bisa langsung datang ke posko pengaduan, sehingga bisa tim koordinasi gugus tugas menjelaskan dan menyampaikan kepada RT, agar warga yang benar membutuhkan yang berhak mendapatkan tegasnya melalui tim Habar Kalimantan,” Tandasnya. (F.Oetaya)