Paringin – Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengungkap partisipasi pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Balangan mencapai 85,3 persen.
Angka itu sedikit lebih rendah dibanding partisipasi pemilih pada Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang mencapai 91 persen.
Daftar Pemilih Tetap (DPT) Balangan berjumlah 97.255 pemilih, yang tersebar di 262 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di 157 desa dan kelurahan.
Salah satu faktor yang menurunkan partisipasi pemilih adalah lantaran Pilkada hanya diikuti calon tunggal dan kotak kosong. Membuat dinamika kampanye tak begitu terasa, berdampak pada kurangnya antusiasme masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Balangan Wahyudi menjelaskan pihaknya telah berupaya maksimal lewat sosialisasi hingga ke daerah-daerah terluar.
Selain faktor politik, ada sejumlah kendala lain yang turut mempengaruhi angka partisipasi pemilih. Salah satunya adalah bertepatan dengan ujian tengah semester yang membuat banyak mahasiswa asal Balangan tidak bisa pulang kampung untuk memberikan suara.
“Selain mahasiswa, banyak perantau asal Balangan yang berada di luar daerah dan tidak dapat menyalurkan hak pilih mereka,” kata Wahyudi, Minggu (8/12/2024).
Tidak hanya itu, Wahyudi juga mengakui adanya beberapa pemilih yang tidak terdeteksi keberadaannya saat petugas mengantarkan undangan pencoblosan.
“Juga ada pemilih yang telah meninggal dunia sebelum hari pencoblosan,” tambahnya.
KPU Balangan pun berencana mengevaluasi guna meningkatkan partisipasi pemilih pada pemilihan berikutnya. Secara keseluruhan, meskipun tidak mencapai target, partisipasi sebesar 85% menunjukkan antusiasme yang signifikan dari masyarakat Balangan dalam menyukseskan Pilkada 2024.
Mengacu data KPU Kalsel, dari 13 kabupaten/kota, partisipasi pemilih tertinggi berada di Balangan. Angka partisipasinya mencapai 85,3 persen, disusul Tapin 84,22 persen dan Hulu Sungai Tengah 82,12 persen.
Sedangkan daerah yang partisipasinya terendah di Kota Banjarbaru sebesar 59,31 persen. Setelah itu Kota Banjarmasin 62,36 persen dan Kabupaten Banjar sebesar 68,32 persen. (MC Balangan)