BANJARMASIN – Warga di Kota Banjarmasin kini semakin sulit mendapatkan gas LPG 3 kilogram atau gas melon.
Pasokan dari Pertamina Patra Niaga ke tingkat pangkalan mengalami pengurangan, sehingga banyak warga yang tak kebagian meski sudah mengantre.
Pantauan di salah satu pangkalan LPG di Jalan Veteran, Kelurahan Melayu, antrean panjang warga terlihat sejak pagi.
Mereka berasal dari empat kelurahan yang telah terdata sebagai penerima LPG bersubsidi.
Namun, meski sudah terdaftar, tidak sedikit warga yang harus pulang dengan tangan hampa.
Sari Murniati, salah satu warga yang ikut antre, mengaku kecewa karena tidak mendapatkan LPG meski sudah mengantre lama.
“Saya sudah datang dari pagi, tapi tetap tidak kebagian. Padahal, gas ini kebutuhan utama kami untuk memasak,” keluhnya.
Kondisi ini terjadi akibat pengurangan pasokan LPG 3 kilogram ke tingkat pangkalan.
Pemilik Pangkalan Jayaloka, Adi, mengungkapkan bahwa stok di pangkalannya kini berkurang dibanding sebelumnya.
“Biasanya kami mendapatkan sekitar 250 tabung, sekarang hanya 200 tabung. Akibatnya, banyak warga yang tidak kebagian,” ujarnya.
Adi berharap pihak Pertamina bisa kembali menambah kuota distribusi agar warga tidak kesulitan mendapatkan LPG bersubsidi.
“Kami meminta agar jatah gas ini dikembalikan seperti semula. Kalau terus dikurangi seperti ini, kasihan warga yang benar-benar membutuhkan,” katanya.
Hingga kini, warga masih menunggu langkah dari Pertamina terkait kelangkaan gas melon ini.
Mereka berharap pasokan LPG kembali normal agar kebutuhan rumah tangga dapat terpenuhi.
