Banjarbaru—Berjajar di depan panggung, Plh. Gubernur Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Adi Santoso melantik Forum Anak Daerah (FAD) Provinsi Kalimantan Selatan Periode 2024-2026 secara resmi di ruang Berlian Grand Qin Hotel Banjarbaru, pada Senin (18/11) pagi.
Dua anak muda berpakaian adat Banjar memegang bendera, Staf Ahli Gubernur Adi Santoso membacakan sumpah kepada 80 pengurus FAD Provinsi Kalsel yang tergabung dari 13 Kabupaten/Kota. Selanjutnya ditampilkan Parade Nusantara.
“Semoga forum anak daerah ini dapat berperan aktif dalam kebijakan pembangunan ramah anak di Provinsi Kalsel,” ucap Plh Gubernur Kalsel, Roy Rizali Anwar dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Staf Ahli, Adi Santoso.
Sepanjang sejarah forum anak daerah, menurut Adi Santoso bahwa forum anak ini sangat penting dalam mewujudkan hak anak, khususnya dalam memberikan kesempatan kepada anak untuk berpartisipasi dan ikut serta dalam kegiatan pembangunan yang menyangkut hak-hak anak.
Pada kesempatan itu, Adi Santoso menilai bahwa bagi yang terlibat dan diberi kepercayaan dalam kepengurusan Forum Anak Daerah. Menurutnya, mereka mengemban tugas yang mulia.
“Sekaligus tumpuan harapan untuk menyuarakan hak-hak anak Indonesia. Melalui forum ini, saya berpesan agar anak-anak dapat meningkatkan kapasitas pengetahuan, kesadaran, dan perannya sebagai pelopor,” tegas Adi Santoso.
Di era globalisasi, Adi Santoso berpandangan bahwa generasi saat ini berbeda dengan anak-anak dahulu. Apalagi, mereka kini tidak hanya berinteraksi di dunia nyata saja tetapi mampu berkomunikasi dengan seluruh orang di dunia.
“Bahkan, kita dapat mengakses budaya peradaban yang berkembang di dunia lain. Dan budaya barat itu tembus ke Indonesia tanpa batas,” jelasnya.
Adi Santoso mewanti kepada seluruh pengurus FAD Kalsel yang baru dilantik ini diharapkan agar mempersiapkan diri dalam pergaulan yang sangat terbuka, khususnya dalam memilah informasi.
“Melakukan cek in ricek, kemudian tidak percaya pada informasi-informasi yang berpotensi hoax dan tidak mendidik.”
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPPPA-KB) Provinsi Kalsel, Sri Mawarni menyampaikan bahwa sejumlah kader FAD Kalsel didorong agar menjadi pelopor. Mereka turut terlibat dalam kontribusi perencanaan dan pembangunan daerah di Kalsel.
“Bukan hanya sebatas tanggung jawab, mereka agar memberikan sumbangsih nyata bagi lingkungan nyaman, aman, dan layak untuk anak-anak. Kami berharap kalian dapat terus menjalankan fungsi dengan penuh tanggung jawab,” pungkasnya.
Acara ini diakhiri dengan pengumuman apresiasi temu FAD Kalsel 2024 yang memiliki dedikasi terhadap peran dan tanggung jawabnya selama ini, yang berkontribusi di daerahnya masing-masing.