Pemetaan status zona hijau, kuning hingga merah di daerah Kabupaten Banjar dianggap tidak terlalu urgent, pasalnya pergerakan masyarakat yang dinamis membuat pemetaan status zona menjadi kurang efektif dan efisien.
Hal ini diutarakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, dr Diauddin, menurutnya hal itu dikatakan kurang efektif karena pergerakan dan pembatasan di masyarakat kini terbilang sulit diterapkan, oleh karenanya status zona tidaklah terlalu urgent untuk saat ini.
“Pergerakan dan pembatasan masyarakat yang tidak bisa diawasi serta sulit diterapkan membuat penetapan status zona kurang tepat untuk sekarang,” tuturnya.
Jubir GTPP Covid-19 ini lebih condong mengarah bagaimana melakukan tracking dan tracing guna memaksimalkan penanganan hingga pencegahan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Banjar khususnya.
“Kita masih terus laksanakan swab tes meski program Pemprov telah usai, di Kabupaten Banjar swab tes terus dilaksanakan,” ujarnya.
Kini ia hanya berharap agar masyarakat mau disiplin menggunakan masker dan rajin mencuci tangan agar meminimalisir penularan Covid-19.
“Sulit menerapkan jaga jarak dan pembatasan pergerakan, untuk itu minimal pakai masker dan rajin cuci tangan paling tidak,” tutupnya.
