SAMARINDA. Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik menemui puluhan awak media di Samarinda pada gelaran Coffe Morning di Odah Etam, pada Jumat (17/11).
Tercatat ada banyak awak media yang hadir, mulai dari cetak, radio, televisi dan dibanjiri media online di Kaltim.
Akmal Malik saat di hadapan para pewarta dan beberapa jajaran pimpinan media menegaskan bahwa dia siap bersinergi.
Ia menyadari betapa pentingnya peran media dalam mengawal arus demokrasi dan informasi untuk disalurkan kepada masyarakat.
“Tidak banyak mungkin orang yang bisa memahami secara jujur bahwa peran media dengan segala dinamikannya bisa membuat demokrasi kita lebih matang ke depan. Saya selalu sampaikan bahwa apa pun yang disampaikan media baik kritik atau yang lain adalah vitamin,” ucapnya kepada awak media.
Menurutnya, media menyampaikan apa adanya sehingga hal tersebut dapat dipahami baik masyarakat awam sekalipun.
Dirjen Otda Kemendagri tersebut juga menegaskan bahwa media juga akan diajaknya merasakan langsung apa yang terjadi di lapangan.
Aksi-aksi yang kurang elok dilakukan pemerintah daerah juga sudah seharusnya diberikan warning agar tidak melangkah jauh dan diluar norma serta aturan pemerintah pusat.
“Ini terlalu formal, kapan-kapan saya akan ajak teman-teman untuk merasakan dan sama-sama turun ke lapangan, jangan menulis di belakang meja saja, tapi merasakan apa yang terjadi disana,” tegasnya.
Ia juga juga mengungkapkan bahwa siap bekerja sama, bersinergi dan dikritik oleh media selama menjabat Pj Gubernur Kaltim.
Audiensi-audiensi juga akan selalu ia terima selama ada jadwal kosong dan tidak berbenturan dengan agenda kepemerintahan.
Disamping itu Akmal juga saat diwawancara membeberkan beberapa program kedepan. Seperti, rencana mutasi penanganan BBM langka, dan juga permasalahan lingkungan yang terjadi. “Jadi semua akan kami tampung, terkait OPD itu kan mereka itu kompeten, namun ada yang kurang pas saja jadi akan kita liat dan telusuri nanti, ” tegasnya.
Terkait kelangkaan BBM akhir-akhir ini Akmal menjelaskan sudah melakukan koordinasi intena dengan Pertamina dan Penegak Hukum.
Dirinya pun meminta menunggu, karena akan ada waktunya dipaparkan terkait kebijakan yang akan diambil. “Tunggu waktunya saja yah kita akan beberkan, ” jelasnya.