SAMARINDA. Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik mengajak Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) beserta perangkat daerah terkait meninjau harga bahan pokok dan penting (bapokting), Senin (30/10) pagi.
Rombongan dari GOR Kadrie Oening langsung bergerak menuju Pasar Segiri, Kota Samarinda. Disana, Akmal Malik berkeliling dan berbincang ke para pedagang yang menjual bapokting, utamanya kebutuhan yang sangat diperlukan untuk bahan rumah tangga.
“Daging, ayam, ikan relatif stabil. Pasokan distributor juga lancar. Kita berharap rantai pasok ke pasar lancar dan inflasi kita turun. Saat ini 2 persen, jika dibanding tumbuhnya perekonomian 6 persen sebetulnya aman, tapi tetap kita jaga,” ucapnya pada awak media.
Menurut data BPS, inflasi tahun kalender Kaltim pada September 2023 sebesar 2,49 persen, sedangkan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,07 persen. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, inflasi Kaltim cenderung menurun.
“Sekali lagi, kita jaga kondisi pertumbuhan ekonomi dengan inflasi kita. Secara umum rantai pasok dan daya beli masyarakat bagus,” bebernya.
Akmal Malik berharap, inflasi Kaltim tidak meroket tajam jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru serta dibarengi momentum Pemilu 2024 yang sangat berdekatan.
Momentum ini tentu akan diprediksi terjadi banyak permintaan pasar terkait bapokting, dan perlu ada intervensi stakeholder terkait.
“Insya Allah, kita akan memasuki Pemilu ya (dan HBKN), kebutuhan masyarakat juga sangat besar agar terjaga dengan baik, Bank Indonesia, Bulog dan Pemprov Kaltim agar terjaga baik, utamanya beras dan bapokting, yang penting tersedia, kalau daya beli aman,” ungkapnya.
Berdasarkan monitoring di Pasar Segiri Kota Samarinda, beberapa bapokting terpantau: Harga bawang putih kupas Rp 40 ribu per kilogram, Bawang merah kupas Rp 30 ribu per kilogram,Bawang putih biasa Rp 35 ribu,Bawang merah biasa Rp 25-30 ribu per kilogram,Cabai merah kecil Rp 55-60 ribu per kilogram,Daging sapi Rp120 ribu per kilogram impor, lokal Rp 160 ribu.
Salah satu pedagang daging bernama Abdul mengatakan bahwa harga dagangannya cenderung aman dan rantai pasok juga aman. Harga daging sendiri, disebutnya 2 bulan kebelakang terjadi peningkatan namun tidak terlalu signifikan.
“Bedanya paling 5 ribu saja, seperti daging lokal sekarang Rp 160 ribu, 2 bulan lalu Rp 165 ribu. Daging impor Rp 120 ribu, 2 bulan lalu Rp 125 ribu,” sebutnya.
Abdul menegaskan bahwa distributor daging juga aman sampai sepanjang bulan Agustus-Oktober 2023. “Distribusi lancar, hanya memang naik sedikit. Saat kemarin setelah Idul Adha,” bebernya.