BerandaHabar BanjarbaruPolres Banjarbaru Ungkap Penyebab...

Polres Banjarbaru Ungkap Penyebab Siswi SMA Yang Bunuh Diri

Terbaru

Banjarbaru – Bermula dari laporan warga, yang mendapati seorang pelajar SMA yang tergantung didapur rumah nya, pihak kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penyelidikan, di Kelurahan Sungai Besar Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru.

Diketahui korban berinisial IQZ (16) merupakan pelajar kelas 1 di salah satu Sekolah Menengah Atas yang ada Kota Banjarbaru. Korban ditemukan meninggal dunia oleh ibunya, dalam keadaan tergantung didapur rumahnya, pada Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 17.53.

Kapolres Banjarbaru, AKBP Pius X Febry Aceng Loda melalui Kasi Humas, Ipda Kardi Gunadi membeberkan, bahwa dari hasil olah TKP ditemukan chat di WhatsApp antara Korban dengan saksi KG yang merupakan ketua osis di SMA tersebut.

Ia menyebutkan salah satu chat-nya tertulis bahwa korban mengalami gangguan down mental dan meminta maaf karena tidak bisa berhadir dalam lanjutan kepanitian acara HUT di sekolah.

“Dalam pesan tersebut juga tertulis bahwa korban pernah mencoba bunuh diri sekitar tanggal 23 Januari 2025 namun gagal karena selalu diawasi oleh ibunya,” ungkap Kasi Humas, Ipda Kardi Gunadi dalam keterangan yang diterima, Selasa (4/2/2025) malam.

Polisi pun kemudian mengumpulkan keterangan terhadap ibu korban, yang mana dalam keterangannya menyatakan bahwasanya, korban sudah mengalami penyakit kejiwaan sudah kurang lebih dua tahun

“Penyakit kejiwaan sudah dialami korban sejak mau lulus kelas 3 SMP hingga sekarang, yang mana ibu korban menyatakan bahwa korban rutin berobat ke Psikiater setiap 1 bulan sekali, dan minimal 10 hari sekali ke Dokter Psikiater Sifa di RS Syifa Medika Banjarbaru,” Ujarnya.

“Korban juga sering mengalami bisikan gaib untuk bunuh diri, dan sejak saat itu ibu korban rutin dan selalu mengawasi korban setiap saat,” Sambungnya.

Selanjutnya dari hasil keterangan Ketua OSIS sekaligus kaka kelas korban menyatakan, bahwa sebelum peristiwa ini, korban masuk dalam kepanitiaan rangkaian kegiatan HUT, menyambut ulang tahun sekolahnya yang sudah berlangsung hampir satu bulan.

“Saksi juga mengatakan sebelumnya korban sempat terlibat masalah dengan senior kaka kelasnya, disaat final pertandingan futsal pada hari Jum’at tanggal 31 Januari 2025,” Ucapnya.

Saksi ini menyatakan bahwa korban didapati memukul kaka kelas, yang kemudian dibalas oleh kaka kelasnya, hingga terjadi keos saat pertandingan futsal

Korban sempat didatangi kaka kelasnya beserta empat orang temannya, membuat korba pada saat itu menangis dan meminta maaf, karena terpancing emosi sesaat karena kesal dan kelelahan.

“Korban berkali kali minta maaf, hingga terakhir didatangi oleh orang tua dari kaka kelas tersebut dan berucap kepada korban agar tidak lagi mengulangi perbuatannya hingga akhirnya korban menangis ditenangkan oleh guru kemudian disuruh pulang,” Katanya.

Lebih lanjut ibu korban juga mengatakan bahwa pada tiga hari yang lalu, korban didapati sempat membeli tali plastik, yang dipakai mengakhiri hidupnya.

“Sempat ditegur untuk apa oleh ibu korban dan dijawab korban untuk tugas sekolah, namun ibu korban sudah sempat curiga,” tambah Kardi.

Nyawa korban pun tak tertolong lagi saat mencoba mengakhiri hidupnya. Kejadian ini kemudian dilaporkan kepada Ketua RT dan pihak kepolisian.

Setelah jasad ditemukan dan dievakuasi, kemudian dilakukan visum untuk mengetahui penyebab kematian korban sebenarnya.

Dalam pemeriksaan visum ditemukan luka lebam menghitam melingkar di bagian leher depan korban, diduga nuga leher korban mengalami patah dan diperkirakan kematian sudah sekitar satu atau dua jam sebelum ditemukan.

Dari hasil olah TKP dan juga visum dokter di RS Idaman Banjarbaru, polisi berkesimpulan bahwa motif penyebab kematian korban. Diduga karena korban mengalami sakit gangguan kesehatan mental.

“Korban sering mendapat bisikan untuk bunuh diri, ditambah lelah banyaknya kegiatan di sekolah dan beban mental akibat mendapat permasalahan dengan kaka kelasnya, sehingga kejiwaannya diduga tidak sanggup lagi menahan tekanan dan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya,” Pungkasnya.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka