BANJARBARU – Stunting adalah kondisi ketika tinggi badan anak lebih rendah dari rata-rata anak seusianya akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama. Oleh sebab itu, penting untuk selalu mencukupi asupan gizi anak.
Direktur Utama Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Kota Banjarbaru dr Danny indrawardhana, melalui Kepala Unit Humas, Pemasar dan PKRS, Alfrico Ronaldi Purba menjelaskan gejala stunting umumnya bisa terlihat saat anak berusia dua tahun.
Rico menjelaskan contoh beberapa gejala stunting adalah tinggi badan anak terlihat lebih pendek dari pada tinggi badan anak seusianya.
Kemudian, berat badan tidak meningkat secara konsisten, tahap perkembangan yang lambat dari anak yang seusianya, tidak aktif bermain, sering malas dan mudah terserang penyakit.
Berikut ini, RSD Idaman Kota Banjarbaru membagikan beberapa cara pencegahan stunting:
- Saat remaja putri
– Skrinning Anemia dan konsumsi tablet tambah darah (TTD).
- Saat masa kehamilan
– Disarankan untuk rutin memeriksakan kondisi kehamilan ke dokter.
– Penuhi asupan nutrisi yang baik dan cukup selama masa kehamilan. Juga penuhi asupan mineral seperti zat besi, asam folat dan yodium yang cukup.
- Balita
– Terapkan inisiasi menyusu dini (IMD) sesaat setelah bayi baru lahir yang bertujuan agar berhasil dalam pemberian asi ekslusif.
– Imunisasi lengkap agar anak terlindungi dari berbagai macam penyakit.
– Asi Ekslusif hingga anak berusia 6 bulan, dan diteruskan hingga berusia 2 tahun dengan ditambahkan Mpasi.
– Pemantauan tumbuh kembang balita.
- Gaya hidup bersih dan sehat
– Terapkan gaya hidup bersih dan sehat seperti, mencuci tangan sebelum makan, memastikan air yang diminum air bersih, buang air besar di toilet, sanitasi sehat dan lainnya.