BANJARBARU – Sempat beredar vidio yang menampakkan adanya Balapan Liar (Bali) di Depan Kantor Balai Kota Banjarbaru, yang akhirnya mengakibatkan pembatasan jalan rusak.
Kejadian tersebut mendapat respon cepat dari pihak kepolisian Polres Banjarbaru akhirnya melakukan tindakan untuk menertibkan kegiatan balapan liar, pada Kamis (14/3/2024) dini hari.
Polres Banjarbaru melakukan giat gabungan untuk menyisir habis titik-titik yang rentan dan biasa digunakan untuk aksi balapan liar tersebut.
Kasatlantas Polres Banjarbaru, AKP Edwin Widya Dirotsaha Putra mengatakan, giat gabungan tersebut sengaja dilakukan untuk meminimalisir gangguan ketertiban masyarakat.
“Giat pagi ini sengaja kami lakukan secara gabungan dengan Sabara, Intelkam, Satreskrim dan juga Satpol PP. Kegiatan ini untuk menindaklanjuti video yang viral terkait balapan liar di Banjarbaru,” ungkapnya.
Edwin juga memaparkan beberapa titik yang disasar oleh pihaknya yakni, Lapangan Murdjani, Jalan Panglima Batur, Simpang Empat Banjarbaru dan area belakang SPBU Codo jalan menuju Kantor Guberur Kalimantan Selatan.
“Dari giat pagi ini, kami berhasil mengamankan kendaraan roda dua sebanyak 74 unit dengan spesifikasi beragam. Ada yang suratnya tidak ada sampai kendaraan yang memakai knalpot brong. Selain itu juga mengamankan satu unit roda empat yang kedapatan membawa satu botol minuman beralkohol,” terangnya.
Saat ditanyai terkait dengan kegiatan lanjutan untuk menekan maraknya balapan liar, Edwin memastikan pihaknya akan terus melakukan kegiatan serupa.
“Kedepan akan dilakukan lagi dengan skema yang sama, yaitu melakukan penyisiran dan juga pengintaian, intinya jangan sampai kegiatan semacam ini terulang lagi di Banjarbaru,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Banjarbaru H.M Aditya Mufti Ariffin SH.MH membenarkan jika pihaknya akan ikut terlibat dalam kegiatan penyisiran balapan liar tersebut.
“Memang ada rencana kegiatan menyisir balapan liar, Satpol PP bersama pihak Polres akan melaksanakan giat tersebut,” terangnya seusai melantik pejabat fungsional di Aula Gawi Sabarataan.
Aditya juga sangat menyayangkan adanya kegiatan balapan liar, apalagi dilakukan di pusat kota.
“Secara pribadi saya cukup prihatin dan menyayangkan dengan kegiatan anak-anak muda pada malam hari, apalagi bulan Ramadhan. Semestinya daripada melakukan balapan liar baik untuk ibadah, apalagi sampai merusak fasilitas umum,” pungkasnya.
