Martapura – Menghadapi potensi bencana yang mengancam sebagian wilayah di Kabupaten Banjar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar telah melakukan berbagai persiapan.
Persiapan demi persiapan yang telah diupayakan BPBD Banjar antara lain seperti melaksanakan koordinasi dengan instansi dan stakeholder terkait, persiapan status darurat banjir, tanah longsor dan puting beliung, menyiapkan posko siaga darurat banjir hingga persiapan SDM dan peralatan evakuasi, Hal ini disampaikan Sekretaris BPBD Kabupaten Banjar, Azhar Alamsyah saat ditemui pada Kamis (11/11/2021) Siang.
“Kita tidak menghendaki, namun apabila terjadi juga maka kita telah mempersiapkan dengan sedemikian mungkin dalam menghadapi bencana alam tersebut, kita juga melakukan himbauan melalui media sosial,” ungkapnya.
Disinggung terkait ketersediaan logistik, Azhar mengaku pihaknya masih memiliki cadangan cukup hingga beberapa bulan kedepan.
“Stock dalam beberapa bulan kedepan dipastikan masih tersedia, nanti di 2022 baru akan di perbarui lagi,” jelasnya.
Namun, Azhar menyayangkan adanya penurunan alokasi dana untuk kebutuhan logistik di tahun 2022 mendatang malah menurun dibangdingkan tahun 2021 ini.
“Sayangnya untuk anggaran logistik pada 2022 mendatang hanya berkisar Rp. 250 Juta saja, sedangkan pada 2021 ini nilainya mencapai Rp. 400 Juta, hampir terjadi penurunan 50 persen,” bebernya.
Meski terjadi penurunan Azhar menegaskan pihaknya akan terus berupaya bekerja secara maksimal. Disamping itu pula ia tidak memungkiri bahwa pihaknya berharap adanya penambahan.
“Ya kalau bisa ada penambahan, karena bencana yang kita tangani ini secara keseluruhan, kita berharap justru ada kenaikan bukan justru penurunan,” harapnya.
Terpisah ketika dikonfirmasi, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar, Ahmad Syarwani menanggapi terkait refocusing anggaran di semua instansi termasuk BPBD.
“Kedepan kami akan meminta Pemerintah Daerah untuk mengkaji ulang terkait anggaran terutama instansi instansi yg sangat urgen,” jelasnya.
Hal ini ujar sarwani berkaitan dengan situasi kedaruratan Kedepan,”Jika anggaran logistik tidak memadai, maka kami meminta pemda memaksimalkan pemanfaatan dana tanggap darurat daerah,”pungkasnya.