BerandaHabar BanjarbaruTampung Keluh Kesah Pelajar,...

Tampung Keluh Kesah Pelajar, Disdik Banjarbaru Siapkan Layanan Hotline

Terbaru

Banjarbaru – Beberapa waktu lalu, kota Banjarbaru digemparkan oleh pemberitaan anak sekolah yang melakukan bunuh diri (Bundir), hal ini menjadi perhatian serius instansi terkait seperti, Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru dan DP3APMP2KB Kota Banjarbaru.

Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Disdik dan DP3APMP2KB, rencananya akan menyediakan Hotline, dimana Hotline ini guna menampung keluh kesah anak sekolah di Banjarbaru.

Dengan adanya pemberitaan yang kurang sedap kemarin, pemko Banjarbaru mencoba mencari solusi atas persoalan-persoalan kesehatan mental, yang belakangan ini menyeruak di kalangan anak-anak sekolah di Kota Banjarbaru.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarbaru, Dedy Sutoyo, melalui sebuah hotline ini, pihaknya menghadirkan para psikiater profesional, yang melayani keluh kesah yang di rasakan anak sekolahan

“Bersama DP3APMP2KB rencananya nanti akan ada hotline yang anak-anak bisa curhat langsung nanti 24 jam, tapi bukan boot langsung psikiater dari dinas. Kita mencoba dengan hotline karena ciri khas anak-anak sekarang lebih suka mengetik,” ujarnya, Kamis (20/2/25).

Lanjutnya, Hotline ini akan berlaku untuk semua anak sekolah jenjang SD, SMP, SMA/SMK, jika sudah masuk hotline tentu akan dilayani.

“Nanti jika sudah terealisasikan, akan kami sosialisasikan ke sekolah-sekolah,” Katanya.

Dedy berharap, dengan adanya hotline ini kasus-kasus yang mengganggu kesehatan mental, seperti yang terjadi belakangan tidak terulang lagi.

“Yang terjadi akhir-akhir ini malah terdeksi dialami oleh anak yang berprestasi, kami sangat menghimbau kepada orang tua mari sama-sama dilihat anaknya ini lagi ngapain di HP, lagi ada apa dan kita harus menyadari bahwa ada perubahan generasi yang sangat besar,” Jelasnya.

Masih kata Dedy, peran orang tua sangat dibutuhkan dalam memahami karakter generasi anak saat ini. Generasi sekolah yang rata-rata merupakan generasi Alpa, katanya tentu karakternya berbeda dengan generazi Z dan X.

“Ini yang saya pikir pemahamannya juga harus dimengerti oleh para orang tua dan bisa mengambil sikap terbaik bagaimana mendidik anak-anak selain di sekolah,” Katanya.

Sambungnya, lingkungan sekali pun tidak boleh cuek dalam mengenali karakter anak-anak.

“Kita kenali bagaimana kalau anak-anak sudah mulai unik, pendiam, dan seterusnya jangan cuek, lingkungan tidak boleh cuek juga karena challenge kita di jaman sekarang adalah kita tidak bisa memprediksi langkah yang diambil anak-anak,” Pungkasnya.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka