Sebagai salah satu syarat sebelum melakukan vaksin covid-19 di Rumah Sakit Daerah Idaman (RSDI) Kota Banjarbaru, para pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN) Eselon II, III dan IV terlebih dahulu melakukan tensi darah, Rabu (03/03/2021) Pagi.
Direktur RSDI Kota Banjarbaru, Endah Labati Silapurna mengatakan, bagi peserta vaksin yang tekanan darahnya masih dibawah standar yang ditetapkan oleh Kemenkes RI, yakni 180/110 mmHg tetap bisa melakukan vaksinasi.
“Tetap bisa vaksin, peserta vaksin kita kasih obat penurun darah tinggi,” jelasnya.
Seperti saat pengukuran tensi darah Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Banjarbaru, Rustam Effendi dan Kepala Dinas UMKM dan Koperasi Banjarbaru, Muhammad Rustam yang memiliki tensi darah yang cukup tinggi, sebesar 168/113 dan 140 mmHg.
Akan tetapi, hasil tensi darah itu bagi pihak rumah sakit dapat ditoleransi. Selain karena tekanan darah berdasarkan ketetapan Kementerian Kesehatan RI yang bisa vaksinasi harus di bawah 180/110 mmHg, tapi Rustam Effendi juga diminta petugas vaksin mengkonsumsi obat penurun tekanan darah.
“Alhamdulillah kita tadi diberi obat penurun darah yang harus dikonsumsi sebiji sehari,” ungkapnya.
Ia menyarankan kepada seluruh pejabat, ASN dan masyarakat Kota Banjarbaru jangan pernah takut melakukan vaksin.
“Alhamdulillah tadi kita sudah di vaksin dan tidak merasakan apapun, rasa seperti digigit nyamuk pun tidak,” ucapnya.
“Semoga dengan ini penyebaran Covid-19 dapat berhenti,” tambahnya.
Senada, Kepala Dinas UMKM dan Koperasi Kota Banjarbaru, Muhammad Rustam menuturkan perasaan yang sama pasca divaksin.
“Tidak terasa sama sekali,” ungkapnya.
Walaupun sebelum melakukan vaksin, tekanan darahnya juga cukup tinggi dari hasil tensi darah.
“Tadi tinggi tekanan darah saya mencapai 140. Cuma, karena kesini naik tangga jadi sempat naik tekanan darahnya, biasanya sih normal saja,” tutupnya.
