SAMARINDA. Kabar ditemukannya cadangan gas besar di Wilayah Kerja (WK) North Ganal, juga telah disampaikan pihak SKK Migas kepada pemerintah, Kamis (19/10) lalu.
Audiensi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) wilayah Kaltim langsung diterima Pj Gubernur Akmal Malik didampingi OPD terkait.
Diketahui, cadangan gas bumi raksasa yang ditemukan di Kaltim jumlahnya juga sangatlah besar, diperkirakan mencapai 5 Triliun Kaki Kubik (TCF).
Cadangan gas bumi raksasa ini ditemukan oleh pengelola Blok North Ganal, yaitu ENI (Ente Nazionale Idrocarburi), perusahaan migas asal Italia.
ENI menemukan cadangan gas raksasa tersebut tepatnya dari sumur eksplorasi Geng North-1 di Blok North Ganal.
Penemuan gas dari sumur eksplorasi Geng North-1 di lepas pantai Kaltim Indonesia, berpotensi terhubung ke fasilitas Bontang LNG di pantai tersebut.
“ENI menargetkan gas dan LNG akan ditambang di sumur mencakup 60 persen dari gabungan portofolionya pada tahun 2030,” ucap Akmal pada awak media.
Sehingga meningkatkan portofolio ekuitas LNG, dengan Indonesia dan Asia Tenggara secara umum.
Untuk mendukung strategi ini menurut Pj Gubernur, penemuan positif di WK North Ganal akan menjadi salah satu giant discovery yang akan cadangan gas secara signifikan.
Penemuan raksasa alias giant discovery gas tersebut akan didorong untuk segera dapat diproduksi, sehingga dapat meningkatkan pasokan gas untuk mendukung pembangunan, termasuk hilirisasi gas yang saat ini tengah didorong oleh Pemerintah.
Nantinya juga akan didukung dengan infrastruktur gas yang sudah tersedia di Bumi Etam, sehingga diharapkan dapat dikembangkan dengan cepat dan efisien.
Termasuk hilirisasi gas yang saat ini tengah didorong oleh Pemerintah; dan tentunya memberikan pendapatan asli daerah (PAD) untuk Kaltim.
“Diharapkan berdampak pada pendapatan daerah untuk perbaikan-perbaikan serta masalah kemiskinan dan kesenjangan pembangunan lainnya,” tegasnya.
Akmal Malik berharap hal ini bukan saja berdampak pada sisi investasi dan industrialisasi Kaltim semata.
Namun terhadap perbaikan-perbaikan yang perlu dilanjutkan, seperti masih ada disparitas kemiskinan serta kesenjangan di beberapa wilayah Kaltim.
“Mudah-mudahan ini akan menjadikan salah satu sumber untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan di dalam kondisi-kondisi yang masih belum dapat kita maksimalkan,” ungkapnya.
Support dari sisi pemerintahan tentu diberikan dengan otorisasi dan kewenangan yang dimiliki pemerintah daerah.
Meski seperti yang diketahui pemerintah provinsi dan kabupaten/kota wewenangnya terbatas.
Temuan ini tentu jadi kabar baik bagi masyarakat Kaltim, bukan malah sebaliknya.
Karena protes yang sering muncul adalah dampaknya ke masyarakat Kaltim secara khusus sering dipertanyakan.
Apalagi hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) yang mengharuskan daerah-daerah di sekitarnya mempersiapkan pembangunan untul menjadi mitra.
“Jangan sampai terjadi Jabodetabek kedua di IKN, kita harus menyiapkan daerah-daerah sekitar IKN dengan baik. Disparitas yang tinggi antara IKN dengan wilayah-wilayah sekitarnya juga jangan terjadi. SKK Migas melalui CSR juga bisa membantu pemerintah daerah untuk pengembangan wilayah sekitar IKN,” ungkapnya.