Banjarbaru – Pemerintah kota Banjarbaru melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarbaru, memberikan Penghargaan Lomba Eco-Office, Eco-School dan Lomba Kebersihan Lingkungan Tahun 2024, kepada pelaku usaha dan sekolahan, bertempat di Aula Gawi Sabarataan, Selasa (10/12/24).
Adapun beberapa Kategori penerima penghargaan Lomba Eco-Office, Eco-School dan Lomba Kebersihan Lingkungan Tahun 2024, diantaranya Puskesmas, Rumah Sakit, Perhotelan, Laboratorium, Perusahaan atau Industri, Sekolahan dan lain sebagainya.
Eco-Office, Eco-School, Lomba Lingkungan dan Penghargaan Adiwiyata ini, merupakan upaya yang efektif untuk mewujudkan, efisiensi penggunaan sumber daya dan dapat menjadikan lingkungan yang ramah, nyaman di tempati.
Tujuan dari Eco-Office, Eco-School, Lomba Lingkungan dan Penghargaan Adiwiyata ini, agar dapat menciptakan lingkungan yang bersih, indah, serta menyehatkan.
Serta mewujudkan pemerintahan yang senantiasa memperhatikan masalah lingkungan dalam segala hal kegiatan.
Wali Kota Banjarbaru H.M Aditya Mufti Ariffin mengatakan, pada hari ini pemko Banjarbaru melaksanakan penyerahan penghargaan, Eco-Office dan eco-School dan penghargaan Adiwiyata untuk sekolah yang ada di kota Banjarbaru.
“Kita berharap dengan adanya penghargaan ini, dapat memotivasi para giat lingkungan dan pelaku usaha, agar lebih giat lagi untuk menjaga lingkungan kita bersama, lingkungan bersih dan nyaman, tentunya makhluk hidup nya juga pasti ikutan sehat,” ujarnya.
Aditya berpesan kepada masyarakat kota Banjarbaru, untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar.
“Mari kita jaga lingkungan kita dengan cara menjaga kebersihan, untuk generasi muda yang akan datang, dan yang mendapatkan penghargaan ini bisa menjadi contoh bagi warga yang lain nya, agar tercipta nya lingkungan yang bersih dan sehat,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup kota Banjarbaru Sirajoni menuturkan, hari ini DLH kota Banjarbaru menyerahkan reward lomba Eco-Office, Eco-School, Lomba Lingkungan dan Penghargaan Adiwiyata.
“Total penerima hadiah Eco-Office ada sekitar 117, kalau Eco-School ada 104 sekolah yang kita nilai,” katanya.
Masih kata Sirajoni, penilaian yang paling penting adalah bagaimana mereka bisa melaksanakan konsep pengelolaan lingkungan yang baik, sesuai standard yang ditetapkan oleh kementerian lingkungan hidup.
“Tentunya ada budaya ataupun inovasi dari pada sekolah nya, ataupun masyarakat nya terhadap pengolahan sampah dan kebersihan di lingkungan,” ucapnya.
Lomba ini di adakan setiap tahun oleh DLH, Sirajoni berharap semakin banyak lagi perusahaan-perusahaan yang bisa ikut serta.
“Yang paling penting bagaimana kehidupan mereka, ataupun kegiatan mereka sehari-hari memang melaksanakan nilai-nilai lingkungan ataupun Budaya kebersihan dan dapat mengelola sampah dengan baik,” tuntasnya.