Banjarbaru – Sebelumnya Wali Kota Banjarbaru Aditya dan Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono, telah memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya, akibatnya pucuk kepemimpinan tertinggi mengalami kekosongan.
Mundurnya Aditya telah disetujui oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Banjarbaru, dan disaat penyampaian usulan tersebut di sela sambutan Wartono pun ikut mengumumkan pengunduran dirinya, pada Kamis (13/3/25).
Alasan Aditya mundur karena ia menerima amanah baru yaitu, menjabat sebagai Komisaris independen PT Asuransi Jasa Indonesia, sedangkan alasan Wartono mundur untuk menghindari terjadinya konflik kepentingan peserta, pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) tanggal 19 April 2025.
Ketua DPRD Kota Banjarbaru, Gusti Rizky Sukma Iskandar Putera mengatakan, terkait kekosongan kepemimpinan pada saat ini, dirinya akan berkoordinasi dengan Pj. Sekda.
“Akan kita koordinasikan melalui Pj Sekda dan akan diteruskan kepada gubernur kalsel, terkait penunjukan Pelaksana Harian (Plh) ataupun Penjabat Sementara (Pj),” ujarnya,Kamis (13/3/25).
Lanjut Gusti Rizky, pelaksanaan PSU tidak lama lagi, kosongnya kepemimpinan ini akan berdampak pada, penandatangananan NPHD dan lain-lain.
“Jadi kekosongan ini harus segera di isi, karena pengunduran diri ini berpengaruh terkait pemimpin definitif, khususnya nanti dalam penandatangananan NPHD dan lain-lain, ini perlu segera keputusan kepala daerah yang memimpin saat itu,” Ucapnya.
Masih kata Gusti Rizky, kalau secara regulasi ada kemungkinan yang menjadi Plh Wali Kota itu Pj Sekda.
“Tapi kita tetap menunggu keputusan dari Gubernur untuk teknis nya seperti apa,” Terangnya.
Diketahui Anggota DPRD juga telah menyetujui usulan terkait pengunduran diri Wartono, hal ini bersamaan dengan usulan pengunduran diri Aditya.
“Jadi kita masukkan ke dalam agenda yang sama, tinggal nanti di berita acara yang akan kita sesuaikan kembali beserta surat yang kami terima melalui pihak Wartono dalam mengajukan pengunduran dirinya,” Pungkasnya.
