Misbar (Gerimis Bareng) sebuah bioskop mini yang dibangun melengkapi fasilitas hiburan di RTH Taman Pintar ini, melakukan penayangan film perdananya malam ini, film yang diputar yakni berjudul Rumah Jomblo, sebuah film yang berdurasi 1 jam sebagai uji coba misbar (gerimis bareng) yang mana merupakan bioskop mini di kota Banjarbaru, Minggu (5/1) malam.
Film “Rumah Jomblo” sukses menghibur para penonton di bioskop mini Misbar (Gerimis Bareng), Produser Budi Ismanto menilai anak-anak muda di Banjarbaru berpotensi dalam seni peran. “Bakat anak-anak kita di Kota Banjarbaru ini sangatlah potensial. Hal ini bisa menjadi tolak ukur perkembangan perfilman di Banjarbaru, bahkan Kalsel,” jelas Budi, seperti diberitakan redaksi, Senin (6/1).
Budi Ismanto menceritakan, film “Rumah Jomblo” semula dibuat secara serial, yakni dengan 4 seri. Namun dalam perkembangannya, film tersebut dibuat hanya satu kali tayang berdurasi 1 jam. Meski anggaran produksinya kecil, pihaknya tetap berupaya maksimal dengan kualitas semi layar lebar. “Alhamdulillah selama produksi kami merasa sangat terbantu, karena para aktornya kreatif dan memiliki bakat yang sangat potensial. Hal ini tidak hanya harus dipertahankan tapi dikembangkan,” ungkapnya.
Budi Ismanto juga mengungkapkan, sosok Wali Kota dan Wakil Walikota Banjarbaru, H. Nadjmi Adhani dan H. Darmawan Jaya Setiawan menurutnya jeli melihat potensi industri kreatif ini. Mereka juga memfasilitasi warga mudanya untuk unjuk kebolehan dalam seni pertunjukan. Tidak hanya itu, mereka juga menyiapkan wadah (bioskop mini: Misbar) untuk menyaksikan hasil dari film yang dibuat.
Pemutaran film perdana tersebut turut dihadiri oleh pemain rumah jomblo sendiri, dan juga oleh Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani dan wakil walikota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan serta kepala SKPD lingkup Pemerintahan Kota Banjarbaru.
Film “Rumah Jomblo” yang disaksikan pada Minggu (5/1) malam ini, kata Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani merupakan penayangan perdana untuk uji coba, sebelum diresmikan pekan depan. “Insya Allah kita akan buka minggu depan untuk masyarakat. Biaya operasional sepertinya akan dikenakan sebagai ongkos pemutaran dan sebagai bentuk penghargaan kepada para seniman-seniman lokal kita,” pungkas Nadjmi Adhani.
Untuk pengelolaan, kata Nadjmi, akan dikelola oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarbaru.
