Banjarbaru – Kenaikan kasus Covid-19 di Kota Banjarbaru didominasi oleh masyarakat terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala ringan hingga tanpa gejala.
Namun dengan demikian para warga yang terkonfirmasi positif covid-19 tetap harus menjalani isolasi secara mandiri di rumah guna proses pemulihan.
Akan tetapi, selama menjalani Isoman, para suspek itu lepas dari perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarbaru.
“Bantuan tidak ada sama sekali, obat-obatan juga beli sendiri,” ungkap Putri saat dikonfirmasi via Whatsapp, Kamis (10/2/2022).
Warga Komplek Widya Citra Graha III, Kelurahan Cempaka Banjarbaru itu mengaku kesulitan beraktifitas akibat menahan sakit. Terlebih lagi dalam kondisi hamil.
“Jadi kami tidak bisa melakukan aktivitas” tulisnya.
Kondisi sama juga dirasakan dua warga Komplek Villa Asri, Kelurahan Cempaka Banjarbaru yang terpapar Covid.
Menurut wakar di perumahan itu, Vani, tidak terlihat adanya orang dari Pemerintah setempat memberikan bantuan obat maupun makanan.
“Sudah dilaporkan masalah tersebut ke puskesmas tapi belum ada juga tanggapan. Padahal satunya menderita penyakit stroke,” ucap Vani kepada media ini.
Di Kesempatan lain, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Banjarbaru Rokhyat mengaku, pemberian bantuan sembako untuk warga yang isoman belum dilakukan.
“Belum ada koordinasi lebih lanjut terkait hal tersebut, terlebih anggaran untuk kegiatan tersebut berasal dari dana DTT,” ujarnya kepada media ini.
Selain itu, data untuk warga yang menjalani karantina di rumah hingga kini belum diterima dari instansi terkait.
“Jadi bagaimana kami bisa bergerak, kalau datanya juga tidak ada megang,” pungkas Rokhyat.
Sebelumnya pada 2020 maupun 2021 Dinsos membagikan makanan cepat saji kepada warga Isoman. “Jadi intinya anggaran,” tutupnya.
Diketahui, dari rilis Diskominfotik Banjarbaru, data positif Covid hingga 10/2/22 menyentuh 221 kasus dengan rincian 181 orang menjalani isolasi mandiri dan sisanya di rumah sakit.