SAMARINDA. Dalam konferensi pers yang digelar oleh Rudi Mas’ud kepada belasan awak media di lokasi usahanya di PT Barokah Perkasa pada Jumat (12/4) lalu secara jelas Ketua Golkar Kaltim itu mendeklarasikan diri akan maju pada kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim.
Namun dalam diskusi yang berjalan, ketika disinggung awak media terkait kondisi jalan nasional yang rusak di Kaltim, Rudi secara gamblang menyatakan bahwa hal tersebut terjadi karena kurangnya perhatian dari pusat.
Oleh sebab itu, dirinya mengatakan pentingnya pemimpin Kaltim yang mampu “lobi” ke pusat untuk melancarkan proyek perbaikan jalan di Kutai Barat. Dimana Rudi mengungkap bahwa gubernur sebelumnya kurang cekatan dalam melakukan hal tersebut.
Hal inipun membuat polemik ditengah masyarakat. Dimana salah satu Pengusaha Muda yang juga pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kaltim, Octavianus Eka Bayu geram dengan adanya pernyataan tersebut.
“Jelas hal itu klaim asal bunyi yang tak pantas disampaikan sebagai anggota DPR RI dari Kaltim, Kami justru mempertanyakan apa kinerja dia sebagai Anggota DPR RI selama 5 tahun kemana aja selama ini, tugas DPR RI harusnya memperjuangkan kepentingan rakyat Kaltim,” ucapnya.
Dirinya yang juga sering melakukan perdagangan antar daerah cukup paham terkait kondisi pusat dan daerah. Dimana membangun lobi, melakukan advokasi, membuat usulan Undang Undang yang bisa menaikkan Dana Bagi Hasil (DBH) bagi Kaltim termasuk berjuang agar infrastruktur jalan di Kaltim terutama jalan nasional harusnya itu dilakukan oleh DPR RI.
“Berarti yang kurang lobi kan dia sebagai anggota legislatif, gubernur tugasnya eksekusi. Jalan di Kaltim yang ditarget 78 persen sudah tereksekusi dan sudah melampaui target, ” bebernya.
Dirinya yang juga menyebu Isran Hadi memiliki kemampuan lobi yang mumpuni, sebagai bukti mendorong kaltim sebagai IKN untuk kesejahteraan rakyat Kaltim.
Ditambah lagi dengan berjuang ke luar negeri hingga sukses mendapat kompensasi Dana Emisi Karbon hingga triliunan rupiah untuk Indonesia dan Kaltim secara khusus sebagai jantung oksigen. “Satu-satunya gubernur yang berhasil mendapatkan dana carbon dari Bank Dunia saat itu, ” bebernya.
Selain itu dirinya juga menyebut bahwa Isran Gubernur Kaltim yang membela ratusan ribu tenaga honorer se Indonesia juga 65 ribu tenaga honorer di Kaltim hingga tidak jadi di PHK.
Bahkan akibat IKN ditetapkan di Kaltim, APBD kaltim merangkak naik menjadi Rp 76 triliun di tahun 2023, rekor tertinggi dalam sejarah, yang berdampak baik untuk pembangunan di kabupaten kota se Kaltim.
Bahkan Bayu menyebut, bahwa Isran dan Hadi telah menggelontorkan Beasiswa Kaltim tuntas hingga Rp 1,3 triliun. Kaltim tercatat sebagai provinsi tertinggi dalam mendanai beasiswa.
“Saya sebagai pelaku UMKM di Kaltim sangat bersyukur selama kepemimpinan Isran-Hadi pertumbuhan ekonomi cukup baik dan kondusif bagi perkembangan UMKM khususnya saat menghadapi pandemi Covid-19 lalu, ” jelasnya.