Memiliki keterbatasan fisik, tidak menghalangi para peserta tunanetra cabang tilawah golongan canet tampil menyiarkan lantunan ayat suci Al- Qur’an dengan maksimal, Sabtu (15/10/2022).
Dibalik prestasi mereka agar bisa sampai ke tingkat Nasional tentu ada metode khusus yang diajarkan dari para ustadz atau pendamping masing masing kafilah.
Dari mulai hafalan yang berulang sampai menggunakan Al-Qur’an Braille seperti yang diterangkan oleh Salah Satu Pendamping Kafilah Asal Jawa Tengah, Mansyur.
“Biasanya untuk pengajaran kita menggunakan cara menghafal, jadi para kafilah menirukan sebagaimana ustadz melagukan ayat nya, satu minggu satu lagu, minggu berikut nya satu lagu lagi hingga terkumpul menjadi sebuah maqra, sebuah bacaan dari ta’awudz, bismillah hingga akhir ayat yang dibaca. Kemudian selain hafalan ada juga yang menggunakan Al-Qur’an yang Braille untuk proses latihan nya,” jelasnya.
Selama proses belajar pun, tak bisa dipungkiri para kafilah golongan canet ini sungguh luar biasa terutama daya ingatnya.
“Sangat luar biasa, masyaallah tidak ada kendala selama pengajaran, justru para kafilah yang istimewa ini memiliki daya ingat yang lebih kuat dan cepat dalam menghafal,” ungkapnya.
“Mudah mudahan, ini menjadi tradisi yang baik terutama untuk teman-teman kita yang disabilitas, karena bacaan yang dibacakan oleh para kafilah istimewa ini langsung tembus ke hati pendengarnya, siapa yang membaca dengan hati akan didengarkan dengan hati juga,” tambah Mansyur.
Memiliki keistimewaan sekaligus membanggakan, itulah yang dirasakan oleh orang tua dari setiap para kafilah golongan canet, salah satu nya Siti Alimah, orang tua dari Azka (19), Peserta Kafilah Golongan Canet dari Jawa Tengah.
“Tentu bangga memiliki anak seperti Azka, apalagi dia belajar nya cepat tanggap, punya keinginan belajar dari diri sendiri yang sangat kuat, sebelum nya anaknya memang sering ikut lomba dan alhamdulillah Azka selalu juara, sangat bangga sekali, dan semoga disini juga bisa menampilkan hasil yang memuaskan”, pungkas Siti.
