BerandaHabar BanjarmasinBiaya Produksi Jadi Lebih...

Biaya Produksi Jadi Lebih Hemat, Tim Inovokasi Poliban Ciptakan Alat Peleburan Logam Berbahan Bakar Limbah Kayu Untuk UMKM Makuba di Kabupaten HSS

Terbaru

Banjarmasin – Tim Inovokasi Politeknik Negeri Banjarmasin yang terdiri dari mahasiswa dan dosen Jurusan Teknik Mesin membuat inovasi untuk memanfaatkan limbah kayu sebagai bahan bakar peleburan logam. Alat ini digunakan untuk mempercepat produksi baling-baling kapal pada usaha mikro kecil menengah (UMKM) Makuba di Kecamatan Daha Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Sabtu (14/12/2024).

Umumnya, peleburan logam untuk baling-baling kapal ini dilakukan UMKM Makuba dengan menggunakan arang kayu ulin sebagai bahan bakar utama peleburan.

Namun, karena ketersediaan kayu ulin semakin langka dan sulit didapatkan, sehingga menyebabkan peningkatan harga kayu ulin, yang berdampak pula pada biaya produksi.

Untuk itulah dosen dan mahasiswa Poliban yang tergabung dalam tim Inovokasi Kreatif Mitra Vokasi menciptakan alat pelebur aluminium dengan pellet dari limbah kayu sebagai bahan bakar alternatif.

IMG 20241214 WA0003

“Kita menggunakan serbuk kayu sebagai bahan bakar dalam proses pengecoran logam, pemanfaatan serbuk kayu ini sebagai bahan bakar dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengurangi ketergantungan pada arang kayu ulin yang semakin langka dan mahal,” tutur Teguh Suprianto, Dosen Teknik Mesin / Tim Inovokasi Poliban.

Menurut Teguh, adanya alat ini dapat membantu masalah pembiayaan produksi UMKM Makuba. Disamping itu, penggunaan serbuk kayu bisa mengurangi deforestasi dan degradasi lingkungan.

“Ada beberapa tahapan yang kita lakukan, diantaranya pengolahan limbah kayu menjadi pellet lalu pembuatan alat tungku pembakaran (burners) pellet, setelah burner selesai, kita melakukan uji kelayakan untuk memastikan burner dapat digunakan sebagai alat peleburan aluminium,” jelasnya.

Dikatakannya pula, saat ini mitra masih menggunakan alat peleburan dengan sistem terbuka, yang menyebabkan banyaknya energi panas tidak sepenuhnya diarahkan ke logam yang dilebur, sehingga menyebabkan penggunaan bahan bakar kurang efisien.

“Sedangkan alat peleburan kita ini menggunakan sistem tertutup, dan berhasil meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar dan memaksimalkan pemanfaatan energi panas, jadi jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk mencapai suhu tertentu dapat dikurangi,” ujarnya.

Disisi lain, rasa syukur dan senang diungkapkan Ahmad Gazali selaku pemilik UMKM Makuba. Ia mengatakan, dengan adanya alat tersebut sangat membantu pembiayaan produksi jadi lebih hemat.

“Alhamdulillah untuk bantuan alat yang dibuat oleh Tim Inovokasi Poliban sangat membantu kami, terutama dari segi efisiensi bahan bakar jadi lebih hemat, biasanya arang yang kami gunakan harganya 50-60 ribu perkarung, nah kalau alat dari Poliban pakai kayu sisa pabrikan sehingga bisa gratis atau tergantung kesepakatan ditempat,” ucapnya.

Pak Zali, begitu sapaannya juga mengatakan, selain hemat, proses pembakaran pun jadi lebih cepat dan efisien.

“Kemarin ada dua jenis bahan pellet, yang jenis pertama lebih banyak sisa debu yang dihasilkan dan lebih cepat habis, nah jenis yang kedua yang lebih baik hemat bahan bakar dan cepat panas,” tandasnya.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka