SAMARINDA. Para jamaah haji Indonesia telah usai melaksanakan ibadah rukun Islam ke Lima di Tanah Suci Makkah. Namun ada kabar duka yang menyelimuti dibalik kepergian para jemaah haji tersebut, dimana berdasarkan data dari Kementrian Agama (Kemenag) terdapat 138 jemaaah haji yang wafat pada tahun ini.
Dari 138 jemaah itu, 7 di antaranya berasal dari Embarkasi Balikpapan dengan rincian 1 orang asal Kalimantan Utara, 1 orang dari Sulawesi Utara, 2 orang dari Kaltim dan 3 orang dari Sulawesi Tengah.
Ada pun yang meninggal rata-rata berusia lansia di atas 60 tahun karena terserang cuaca ekstrem selama ibadah haji. “Itu berdasarkan diagnosa dokter yang ada di sana,” ucap Ketua Tim Pendaftaran dan Dokumen Haji Reguler Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Kaltim, Khaeruddin, pada awak media.
Kemenag Kaltim pun mengingatkan agar para jemaah haji tetap menjaga kesehatan selama berada di tanah suci sampai jadwal kepulangan ke tanah air.
“Memang cuaca di Arab Saudi sedang panas-panasnya. Kami menyarankan agar para jemaag lebih banyak istirahat. Jangan melakukan ibadah yang berlebihan agar kondisi badan tetap sehat,” bebernya.
Bahkan, berdasarkan beberapa pemberitaan di media masa, Arab Saudi tengah dilanda cuaca ektrem. Adapun panas di sana mencapai 52 derajat celcius. “Akibatnya saat ini lebih dari 500 orang jemaah haji dilaporkan meninggal dunia akibat dampak cuaca ekstrem itu yang telah dirasakan sejak awal Juni 2024 lalu, ” pungkasnya.
Perlu diketahui jamaah haji berangkat berasal dari Kalt berjumlah 319 orang ditambah dengan 5 petugas pendamping sehingga total menjadi 319 orang.