Tidak sedikit orang yang selama ini menganggap minum jus buah baik untuk kesehatan, karena berasal dari buah-buahan. Tapi tahukah kamu, ternyata kandungan jus sejatinya tidak seperti diharapkan.
Ahli diet terdaftar klinis di NYC Health and Hospitals Bellevue, Amerika Serikat (AS), Jami Zimmerman mengatakan jus buah pada dasarnya mengandung air, gula, vitamin, dan mineral.
Oleh karena itu Zimmerman menekankan bahwa kandungan gula yang membuat jus menjadi minuman yang kurang sempurna, dan justru dapat menghilangkan kandungan serat buah.
“Membuat jus menghilangkan semua kandungan serat buah, yang membantu pengaturan gula darah dan rasa kenyang, yaitu perasaan kenyang setelah makan atau ngemil,” ungkap Zimmerman seperti dilansir dari laman Huffpost, Minggu (21/4/2024).
“Kombinasi tanpa serat dan kendungan gula yang tinggi menjadikan minuman berkalori tinggi mudah dikonsumsi secara berlebihan dan dapat berkontribusi pada asupan kalori berlebih,” sambungnya.
Dia juga mengungkapkan jika dikonsumsi sendiri, jus buah dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, diikuti dengan penurunan yang dapat menyebabkan peningkatan rasa lapar dan kelelahan karena gula cepat diserap oleh tubuh.
Untuk penderita diabetes atau kondisi terkait gula darah lainnya perlu berhati-hati dengan asupan gula dari jus. Harus berkosultasi dengan dokter untuk menentukan apakah dan bagaimana jus buah dapat sesuai dengan kebutuhan kesehatan mereka.
Namun, tidak ada seorang pun yang kebal terhadap penurunan kadar gula yang ditakuti. Jadi terlepas dari apakah Anda mengkhawatirkan berat badan atau tidak, ada baiknya Anda memperhatikan bagaimana perasaan Anda saat minum jus sepanjang hari.
Jus tidak mengandung serat yang terdapat pada buah utuh, namun jus mengandung beberapa nutrisi buah lainnya. Zimmerman menyebut jus dapat menjadi sumber vitamin A dan C, potasium, dan zat gizi mikro lainnya yang baik, bergantung pada bahan pembuatannya.
“Tentu saja, karena kandungan airnya, jus memang memberikan hidrasi,” ucapnya.