Banjarbaru – Lonjakan kasus influenza di Malaysia membuat sejumlah sekolah di negeri jiran itu sementara waktu ditutup. Namun, di tengah situasi tersebut, Bandara Internasional Syamsudin Noor, Kalimantan Selatan, memastikan seluruh fasilitas dan prosedur untuk penerbangan internasional perdana ke Kuala Lumpur tetap siap dan berjalan sesuai rencana pada 20 Oktober 2025.
Lonjakan Kasus Flu di Malaysia
Menurut laporan CNBC Indonesia (15/10/2025) yang mengutip data Kementerian Kesehatan Malaysia, tercatat lebih dari 6.000 siswa di seluruh negara mengalami gejala influenza dalam sepekan terakhir. Sebanyak 97 klaster aktif ditemukan di sekolah-sekolah dasar dan menengah, dengan kasus tertinggi terjadi di Selangor dan Perak.
Kementerian Pendidikan Malaysia mengonfirmasi sebagian sekolah melakukan penutupan sementara dan kegiatan belajar dialihkan ke sistem daring. Otoritas kesehatan menyebut lonjakan kasus ini dipicu perubahan cuaca ekstrem dan penurunan daya tahan tubuh masyarakat, sehingga pemerintah mendorong vaksinasi influenza secara masif.
Meski begitu, pemerintah Malaysia memastikan kondisi masih terkendali dan kegiatan penerbangan internasional tetap berjalan normal dengan pengawasan ketat di pintu masuk negara.
Kesiapan Bandara Syamsudin Noor
Sementara itu, tiga hari menjelang penerbangan internasional perdana, Manajemen Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) memastikan seluruh fasilitas di Bandara Internasional Syamsudin Noor, Banjarbaru, telah siap digunakan. Hal itu dibuktikan melalui simulasi penerbangan internasional yang digelar pada Jumat (17/10/2025).
“Sejarah baru untuk Kalimantan Selatan sebentar lagi akan kita jelang. Momentum bersejarah berupa penerbangan perdana rute internasional melalui Bandara Internasional Syamsudin Noor tidak hanya menjadi milestone perkembangan bandara, namun juga wujud nyata sinergi seluruh pihak terkait dengan satu tujuan utama, yaitu memajukan Kalimantan Selatan,” ujar Stephanus Millyas Wardana, General Manager Bandara Internasional Syamsudin Noor.
Dalam simulasi tersebut, pihak manajemen melibatkan AirAsia serta tim CIQ (Customs, Immigration, and Quarantine) untuk melakukan role play dari proses keberangkatan hingga kedatangan penumpang. Simulasi ini mencakup seluruh tahapan, mulai dari check-in area, pemeriksaan keamanan, imigrasi, boarding, hingga alur kedatangan dan pengambilan bagasi di area internasional.
“Kami berkomitmen untuk mewujudkan penerbangan yang seamless, nyaman, dan aman untuk penerbangan yang sudah ditunggu-tunggu seluruh warga Banua. Harapan kami, penerbangan rute Banjarmasin–Kuala Lumpur yang mulai beroperasi pada 20 Oktober 2025 nanti dapat berjalan dengan lancar dan selalu diberikan keselamatan dalam tiap perjalanannya,” tutup Millyas.
