Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel menggelar Apel Siaga Menghadapi Bencana Karhutla serta peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2023, guna menghadapi musim kemarau yang rentan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), yang digelar di Lapangan Pondok Pesantren Darul Hijrah Putra, Cindai Alus, Martapura, pada Rabu (03/25/23).
Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, dalam Apel Siaga Menghadapi Bencana Karhutla serta peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2023 menyampaikan, seluruh jajaran Forkopimda di Kalimantan Selatan harus dapat memperkuat sinergitas untuk berkolaborasi mencegah Karhutla.
Sahbirin mengatakan, ada beberapa titik rawan di wilayah Kalsel, salah satu paling rawan adalah daerah Bandar Udara (Bandara) yang suhunya terpantau cukup panas.
Tak lupa Sahbirin mengimbau, kepada masyarakat Kalimantan Selatan agar waspada terhadap cuaca ekstrem yang melanda saat ini.
“Masyarakat Kalimantan Selatan tetap waspada dan berhati-hati terhadap cuaca ekstrem yang melanda dunia dan wilayah kita saat ini, yang terpenting jangan gugup atau khawatir berlebihan karena kondisi saat ini masih bisa diatasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Banjar Warsita, usai mengikuti Apel Siaga Menghadapi Bencana Karhutla serta peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2023.
“Kita lihat perkembangannya, awal Juni rencana akan kita adakan rapat koordinasi karhutla meminta masukan dari berbagai stakeholder seperti forkopimda, BMKG, BWS, tokoh masyarakat, relawan, dan instansi terkait lain untuk memutuskan penetapan siaga karhutla di Kabupaten Banjar,” tuturnya.
Karena dikatakannya sesuai prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim kemarau tahun ini di Kabupaten Banjar akan masih ada terjadi hujan hingga bulan Juni 2023. Meski begitu pihaknya tetap mengikuti arahan dari provinsi jika nantinya harus menetapkan siap siaga.
Perihal kesiapan, BPBD Banjar sudah menyiapkan sebanyak 4 regu TRc yang disiagakan.
“Kalau hot spot belum ada, tapi kalau daerah rawan karhutla sudah dipetakan,” jelasnya.
Daerah rawan tersebut dirincikan Warsita meliputi daerah rawa seperti Kecamatan Gambut, Beruntung Baru, Tatah Makmur, Aluh-Aluh, Sungai Tabuk, Martapura Timur.
“Kemudian ada di Martapura Barat, Astambul, Cinta Puri, Simpang Empat, Karang Intan dan Aranio. Kita juga sudah lakukan pemasangan spanduk peringatan karhutla,” terangnya.
“Nanti kalau sudah siaga darurat kita akan dirikan posko per kecamatan yang rawan bencana kebakaran,” lanjutnya.
Sementara terkait dengan fasilitas sistem peringatan dini EWS di Kecamatan Pengaron, Warsita menyebut juga bisa dimanfaatkan petugas untuk peringatan karhutla.
”EWS itu untuk banjir tapi bisa juga dimanfaatkan untuk kebakaran, karena EWS di Benteng itu masih manual. Kalau memang nanti operator di kecamatan mengindikasikan bahaya kebakaran, itu bisa digunakan,” tandasnya.
(Tny/HK)