Kota Banjarbaru telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dini hari tadi, Penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) terhadap warga rentan miskin yang terdampak pandemi Covid-19 ini pun juga telah berjalan.
Bahkan Kelurahan Kemuning, sejak kemarin Jumat (15/5/2020) mulai membagikan Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada warganya.
Menurut Lurah Kemuning, Syahbanto Raharjo, BST yang dilaksanakan selama 5 hari ini ditujukan kepada warga rentan miskin yang terdampak lesunya perekonomian akibat Covid-19 tersebut.
Seperti Supriyansyah, warga RT 15 yang bekerja sebagai pedagang buah di Pasar Batuah, ia mengaku terjadi penurunan omset yang cukup tinggi.
“Sekarang kondisinya sangatlah berubah. Biasanya sehari bisa peroleh 2 juta, sekarang cuma 500 ribu. Bukan ga mau beli, tapi sudah jarang ada pembeli,” ujar supriansyah.
Selain itu, lantaran Supriansyah memiliki banyak anak, menurutnya uang BST tersebut hanya cukup untuk bertahan selama 5 hari saja, namun ia tetap merasa sangat terbantu.
“Nanti saya belikan beras, ikan dan sayur, karena itu yang paling penting. Setelah itu sisanya baru buat beli sabun, minyak dan gas,” ucapnya.
Sementara Hasan, warga Kemuning RT 15 mengaku sangatlah terbantu dengan adanya BST tersebut. Dimana baginya, bantuan senilai itu dapat menyambung hidup selama satu bulan kedepan.
“Alhamdulillah terima kasih atas bantuannya. Kalau seperti ini warga sudah tidak resah lagi, ada tambahan untuk sehari-hari,” ucap Hasan.
Ketika Disinggung untuk apa BST tersebut, Hasan dengan spontan menyebutkan untuk membeli beras sebanyak 20 liter dan beberapa kilogram telur untuk satu bulan.
“Iya itu cukup untuk satu bulan,” cetusnya.
Disamping itu, Syahbanto Raharjo Lurah Kemuning kembali memaparkan, Adapun nilai untuk bantuan yang diberikan sebanyak Rp. 400 ribu per kepala keluarga (kk). Uang tersebut terdiri dari bantuan pihak Pemprov senilai Rp. 100 ribu dan Pemko Banjarbaru Rp. 300 ribu.
“Untuk Pembagian BST dilaksanakan di masing-masing kelurahan,” jelas Syahbanto Raharjo saat ditemui, Sabtu siang (16/5/2020).
Adapun jumlah warga yang mendapatkan bantuan sebanyak 612 KK. Dimana 266 KK mendapat bantuan dari provinsi. Sedangkan yang mendapat bantuan dari pemerintah Kota ada 345 KK.
“Yang dapat bantuan dari provinsi itu disubsidi oleh pemerintah kota sebesar Rp. 300 rupiah. Ini supaya tidak ada kesenjangan dan perbedaan. Jadi pa Walikota membuat kebijakan dengan mensubsidi mereka,” paparnya kepada pewarta.
Menggunakan kamera handphone sebagai alat bukti bahwa bantuan telah diserahkan kepada yang bersangkutan, Syahbanto mengaku itu semua demi mempermudah pelaporan terhadap pihak auditor nanti.
“One name, one address and one SPG. Artinya alat buktinya itu untuk satu orang satu laporan pertanggung jawaban,” tuturnya.
“Kegiatan ini berlangsung dari pukul 9 pagi. Jam 12 sudah istirahat. Pukul 1 siang lanjut lagi hingga pukul 4 sore,” jelasnya.