Banjarbaru – Pemerintah kota Banjarbaru melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Banjarbaru, menggelar Sosialisasi dan Edukasi penanganan dan penanggulangan bencana untuk penyandang disabilitas kota Banjarbaru, bertempat di Aula Linggangan Sekretariat DPRD Banjarbaru, Rabu (30/4/25).
Ratusan dari mereka yang di antaranya tuna rungu, tuna wicara, hingga tuna netra diberikan pemahaman dan teori berkaitan dengan penanganan dan penanggulangan bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjarbaru, Zaini mengatakan, program ini dilaksanakan atas permintaan dari teman Disabilitas Kota Banjarbaru, pada tahun 2024.
“Namun kami belum bisa melaksanakannya, karena memang belum menemukan narasumber yang tepat,” Ujarnya.
Dengan adanya kegiatan ini, setidaknya teman-teman disabilitas bisa tahu dasar-dasar untuk penanggulangan bencana di kota Banjarbaru.
“Mereka harus tahu apa itu tas bencana, jika sewaktu-waktu ada bencana mereka sudah siap,” Ucapnya.
Ini juga merupakan mitigasi BPBD dan salah satu program berintegritas dengan BPBD provinsi Kalsel, dan program visi-misi gubenur salah satunya penguatan ketahanan perubahan iklim.
“Kami melibatkan kurang lebih 100 penyandang disabilitas, sebenernya masih banyak namun kita kekurangan anggaran, jadi kita melakukan kegiatan ini secara bertahap,” Jelasnya.
BPBD Kota Banjarbaru mengundang Narasumber dari kepala UPTD Dinsos prov kalsel, mereka juga memiliki pendamping yang bisa menggunakan bahasa isyarat.
“Kami hanya menyampaikan dasar materinya saja, sedikit pengenalan peralatan apa saja yang disiapkan untuk menghadapi bencana,” Terangnya.
Sementara itu Sigit Kurniawan sebagai ketua yayasan kesejahteraan tunanetra nusantara provinsi kalsel menambahkan, dirinya menyambut baik adanya sosialisasi ini.
“Sosialisasi ini bisa memberikan pemahaman kepada kaum disabilitas tentang dampak, dan bagaimana cara kita untuk siaga dalam menghadapi berbagai bencana yang ada di kalsel,” Jelasnya.
Sigit berterimakasih kepada BPBD kota Banjarbaru, karena telah melaksanakan kegiatan sosialisasi ini kepada penyandang disabilitas.
“Saya berharap kegiatan ini terus berlangsung dan berkelanjutan, agar teman-teman setidak nya tahu bagaimana menyelamatkan diri sendiri saat terjadi bencana, dengan kegiatan ini jadi lebih tau cara menyikapi pada saat bencana jadi tidak hanya pasrah atau bahkan tidak panik,” tuntas Sigit.
