BANJARMASIN — Desainer asal Banjar, Mahdalena Syahdan, tampil memukau dengan memperkenalkan kain khas Banjar, Sasirangan, dalam acara Ramah Tamah dan Dinner Party bersama Kulaan Malaysia yang digelar di lantai 9 Hotel Zuri Express, Banjarmasin, Jumat malam (31/10/2025).
Acara yang berlangsung hangat dan penuh keakraban ini dihadiri oleh 87 tamu asal Kuala Lumpur, dipimpin oleh H. Jamaludin, Wakil Presiden Pertubuhan Banjar Malaysia (PBM). Kegiatan bertema silaturahmi tersebut menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan persaudaraan masyarakat Banjar di Indonesia dan Malaysia.
Dalam kesempatan itu, Mahdalena, yang telah sukses membawa Sasirangan ke tingkat nasional, menampilkan peragaan busana Sasirangan yang dibawakan oleh 18 model muda, terdiri atas 16 perempuan dan 2 laki-laki asal Banjar. Para model memperagakan busana dengan motif dan warna khas Sasirangan yang dikemas secara modern tanpa meninggalkan akar budaya lokal.
“Alhamdulillah, malam ini kami bisa menyambut teman-teman dari Kuala Lumpur. Dalam kesempatan ini, saya ingin memperkenalkan kain khas daerah kita, yaitu Sasirangan, kepada para tamu. Insyaallah, melalui acara ini Sasirangan bisa semakin dikenal luas, bahkan hingga ke mancanegara,” ujar Mahdalena Syahdan dalam wawancara.
Salah satu model yang turut tampil, Avivah Hasanah, Nanang Galuh Kabupaten Banjar 2025, menyampaikan rasa bangganya dapat ikut memperkenalkan budaya daerah.
“Tentu sangat bangga sekali, karena saya dan teman-teman bisa ikut memperkenalkan serta memasarkan budaya daerah kita, yaitu kain Sasirangan. Harapan saya, semoga Sasirangan semakin dikenal luas, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara lainnya,” ujarnya.
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Wakil Wali Kota Banjarmasin, Ananda, serta mantan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, yang dikenal aktif menyambut rombongan dari Malaysia pada masa jabatannya. Juga hadir perwakilan dari Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) dan Laung Kuning Banjar, yang bersama-sama mempererat jalinan silaturahmi antara masyarakat Banjar di dalam dan luar negeri.
Melalui kegiatan ini, diharapkan kain Sasirangan tidak hanya menjadi simbol kebanggaan masyarakat Banjar, tetapi juga mampu menembus pasar internasional sebagai warisan budaya Nusantara yang patut dilestarikan dan dibanggakan.
