Jengkol atau di bahasa Banjar nya disebut Jaring, mendengar namanya mungkin yang terbayang adalah bau khas menyengat.
Namun beda lagi dengan jengkol yang ada di Jalan Kertak Baru Desa Teluk Selong, Martapura Barat.
Jengkol yang dijual ditempat tersebut, tidak ada bau menyengat, dan rasanya menurut pelanggannya sangat enak.
Warung jengkol yang dipunyai Wendi tersebut, ia jual per bungkus hanya 10 ribu rupiah.
Menurutnya, jengkol sangat di gemari di semua kalangan dan saat ini susah didapatkan dan cara menikmatinya yang berbeda.
“Biasanya dibuat olahan seperti semur, di sini saya membuat jengkol yang direbus hingga matang dan sampai kulit terkelupas, sehingga sudah tak berbau lagi dan enak dimakan bersama Lalaan,” terangnya.
Lalaan itu sendiri sebagai saus untuk mencocol jengkol, terbuat dari santan kental yang direbus, kemudian dibubuhi gula pasir dan sedikit garam, sehingga akan terasa manis dan gurih.
Pelanggannya ungkap mantan tukang servis AC tersebut, dari semua kalangan, paling jauh dari kalimantan Tengah.
Irma, salah satu pengemar Kuliner jengkol asal Pangkalambun, Kalimantan Tengah, mengakui enaknya jengkol yang dijual Wendi.
“Siapa yang merasakan, ingin mencoba terus, Karena rasanya Lalaanya Khas dari Martapura dan tidak bisa digambarkan dengan kata-kata kalau tidak merasakannya,” katanya.
Jengkol tersebut lanjutnya, sangat cocok dicocol dengan saus santan ( Lalaan ) yang kental.
“Lalaannya kental banget, ditambah garam sedikit plus merica bubuk, rasanya itu tak bisa diceritakan gimana sensasinya, yang jelas membuat kita ketagihan,” ucap Irma.