Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, DBD sendiri banyak ditemui didaerah tropis dan subtropis seperti Indonesia.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya DBD, diantaranya adalah rendahnya kekebalan tubuh masyarakat, kepadatan jentik nyamuk atau populasi nyamuk penular yang banyak ditemukan di musim penghujan, genangan air di tempat-tempat tertentu seperti ban bekas, kaleng bekas, talang air, botol bekas, gelas bekas, lubang pohon, bambu, pelepah daun, dan sebagainya.
Di Kota Banjarbaru sendiri pada awal tahun 2023 telah ditemukan sebanyak 50 kasus DBD, diberbagai wilayah kecamatan kota.
Berdasarkan data tersebut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarbaru, Erni Syafrida Noor pun memberikan beberapa tips agar terhindar penyakit DBD ini.
Erni mengatakan, Pencegahan DBD yang paling efektif dan efisien hingga saat ini yaitu dengan cara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) menggunakan metode 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang Barang Bekas).
“Untuk mencegah DBD sendiri, sudah cukup lama ini selalu diingatkan kepada masyakat, yaitu 3M Plus, menguras, menutup, mendaur ulang barang bekas, dan yang plusnya ini, menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, Menggunakan kelambu saat tidur, Menanam tanaman pengusir nyamuk, dan masih banyak lainnya,” ungkapnya kepada pewarta HabarKalimantan.com, pada Minggu (12/02/23).
Erni juga mengatakan, semua ini akan terlaksana apabila tingkat kesadaran masyarakat di Kota Banjarbaru tinggi terhadap penyakit DBD, sehingga sangat diperlukan pula kesadaran masyarakat pentingnya menjaga kebersihan lingkungannya.
“Semua tips yang telah diberikan dan diinformasikan tentukan akan terlaksana dengan baik apabila kesadaran masyarakat terhadap penyakit DBD ini di Kota Banjarbaru ini khususnya, apabila mereka sadar dan melaksanakan himbauan pemerintah yaitu 3M plus, Insha Allah akan mengurangi kasus penyakit di Kota Banjarbaru,” tuturnya.
Sementara itu, Dokter Spesialis Anak dr.Parlin mengatakan, pada kasus DBD kali ini kebanyakan didominasi oleh anak-anak sehingga perlu perhatian khusus saat anak-anak bermain di area yang rawan nyaman.
“Harus ekstra perhatian untuk anak-anak, apalagi kasus DBD ini didominasi oleh anak-anak, sehingga orang tua harus selalu mengingatkan agar jangan bermain ke area yang memang menjadi sarang nyamuk, seperti hujan, rawa dan lainnya,” ucapnya.
Ia juga melanjutkan, selain di lingkungan bermain, dirumah pun harus diperhatikan kebersihan dan kerapian barang-barang agar tidak menjadi sarang nyamuk.
“Seperti tumpukan atau gantungan baju, karena nyamuk itu suka bersarang di tempat seperti itu, sehingga kerapian barang-barang dirumah pun harus diperhatikan, gunakan lotion nyamuk agar terhindar dari gigitan nyamuk pun bisa menjadi cara efektif,” pungkasnya.
(Tny/HK)