Banjarmasin – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Dua mahasiswa Program Studi Farmasi, Ira Qadariah dan Ashaku Dioktara, berhasil meraih Juara 2 kategori Industrial Biotechnology Subtheme dalam International Essay Competition (IEC) yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Malang pada 22 Oktober 2025.
Dalam ajang esai ilmiah tingkat internasional tersebut, tim ULM mengusung ide inovatif berjudul “DENTAL-NALIKU: An Innovation in Dental Caries Prevention Based on Nano-Gum from Limau Kuit Peel Through the Application of Green Technology to Realize Indonesia Emas 2045.”
Gagasan ini berangkat dari keprihatinan terhadap tingginya angka penderita karies gigi — penyakit yang menurut data global menyerang 60–90% anak-anak dan hampir 100% orang dewasa. Di Indonesia sendiri, prevalensinya mencapai 82,8% penduduk. Keterbatasan layanan kesehatan gigi di daerah pedesaan serta dominasi produk berbahan kimia impor menjadi tantangan serius bagi masyarakat.
Menjawab persoalan tersebut, Ira dan Ashaku menggali potensi lokal Kalimantan Selatan dengan memanfaatkan kulit limau kuit (Citrus hystrix) — limbah alami yang selama ini kurang termanfaatkan — sebagai bahan baku nano-gum alami pencegah karies.
Kulit limau kuit diketahui mengandung flavonoid, triterpenoid, tanin, alkaloid, dan minyak esensial yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis, dua bakteri utama penyebab kerusakan gigi.
Dengan pendekatan green technology, inovasi ini tidak hanya menghadirkan solusi kesehatan mulut yang efektif dan ramah lingkungan, tetapi juga mendukung pemanfaatan keanekaragaman hayati lokal secara berkelanjutan.
Seluruh presentasi ide disampaikan dalam bahasa Inggris, mencerminkan kemampuan komunikasi ilmiah dan kepercayaan diri mahasiswa ULM di tingkat global.
Prestasi ini menjadi bukti nyata komitmen Universitas Lambung Mangkurat dalam mendorong pengembangan minat, bakat, serta potensi civitas akademika di berbagai bidang — akademik, riset, dan inovasi. ULM terus menumbuhkan budaya ilmiah dan kreativitas agar mahasiswa tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga mampu menghadirkan solusi nyata bagi tantangan masyarakat dan dunia.
Capaian Ira dan Ashaku menjadi inspirasi bahwa semangat inovasi dapat lahir dari kepedulian terhadap masalah di sekitar, sekaligus menjadi langkah kecil menuju Indonesia Emas 2045 — melalui karya ilmiah anak bangsa yang berpijak pada potensi lokal, namun berpandangan global.
