Pagelaran musik panting kolosal mengawali dimulainya malam budaya Murdjani Banjarbaru Festival 2019, jumat malam (6/12.19) di lapangan DR Murdjani Banjarbaru. Alat musik panting yang berpadu dengan alat musik lainnya seperti biola dibuka dengan alunan lagu bergenre lagu daerah dan kebangsaan.
Usai pafekaran musik panting kilosan dilanjutkan dengan mengenang Tribute to Maestro Seni Banjarbaru A. Tamrin, yang juga adalah bagian dari rangkaian acara Murdjani Banjarbaru Festival 2019, dimana tamu undangan dan masyarakat yang hadir di lapangan Dr Murjani Banjarbaru disuguhkan dengan musik kedaerahan khas Banjar, yang digiring 100 pemain panting, serta kesenian dayak.
Panting kolosal ini pun mampu menarik halayak ramai yang berdatangan untuk menyaksikan, kerumunan masyarakat Kota Banjarbaru bersusun menyaksikan penampilan grup musik kolosal ini pada Murdjani Banjarbaru Festival 2019.
Pemain alat musik panting khas budaya Banjar ini dimainkan oleh generasi muda yang sangat lihai memainkan jari-jemarinya, dimana mereka merupakan binaan dari sanggar seni yang ada di Banjarbaru ini sendiri.
Tidak hanya penampilan panting kolosal, Tribute to Maestro Seni Banjarbaru, juga disuguhkan oleh para seniman budaya dari Kota Palangkaraya yang di komandoi langsung oleh Wakil Ketua TP PKK Kota Palangkaraya, Hj Umi Mastikah.
Seniman kota Palangkaraya ini menampilkan kesenian tari dari sanggar Al-Karoham, dan menampilkan tarian khas Dayak Kalimantan Tengah, serta karungut dan tarian gelang dada.
Tidak kalah menarik, kesenian budaya asal Kalimantan tengah ini, terkhusus saat tarian Mandau berlangsung dengan khas teriakannya, mengundang masyarakat untuk ikut menyaksikan sebuah karunia peninggalan budaya leluhur milik kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah tersebut. (Rhd)