Masjid Bambu KH Abdul Qadir Hasan yang berada di kawasan desa wisata Kiram Park Kabupaten Banjar,rampung dibangun sesuai masa kontrak yakni 180 hari yang dimulai Juli hingga Desember 2020.
Menurut Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kalimantan Selatan, Agung Dewanto, realisasi pengerjaan Masjid Bambu KH Abdul Qadir Hasan sesuai target selama 6 bulan.
“Jadi pembangunan masjid bambu selesai tepat waktu berdasarkan kalender kerja,” ungkap Agung.
Sementara itu, Deputy Project Manager PT Sinar Cerah Sempurna, Agus Yudi Erwanto,mengatakan bahwa pengerjaan pembangunan Masjid Bambu Kiram yang dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, tak mengalami kendala hingga tahap akhir.
“Baik dari bahan material bambu, material konstruksi tidak ada kendala apapun,” katanya.
Dijelaskannya, meski yang menonjol pada sisi eksteriornya adalah bambu, namun struktur bangunan Masjid ini dibuat dari besi. Sehingga, Masjid Bambu ini dinilai kokoh dan mampu menampung banyak jamaah.
“Struktur bangunan rangkanya dari pipa baja. Bambunya, kami datangkan dari yogyakarta,” jelasnya.
Lebih lanjut diungkapkan Agus, Masjid Bambu yang dibangun dua lantai ini, lantai atasnya merupakan ruang utama dengan luas 15×15 meter yang dapat menampung 250 orang.
“Lantai atas pakai bambu semua dan untuk tempat shalat,sedangkan lantai dasar untuk tempat wudhu dan toilet,” ungkapnya.
Yang unik dari Masjid Bambu KH Abdul Qadir Hasan ini yakni konsepnya diambil dari masjid tertua yang ada di Kalimantan Selatan,yakni Masjid Sultan Suriansyah di Banjarmasin.
“Bangunan masjid yang menonjol, pengulangan bentuk atap dengan bentuk dasar segitiga dan bentuk pohon hayat. Ditambah lagi dengan model jukung menambah eksotik jika dilihat dari samping,” pungkasnya.