Bank Syariah Indonesia (BSI) adalah Bank milik Pemerintah atau BUMN yang dibentuk pada 1 Februari 2021 lalu, hasil merger 3 Bank Syariah yakni Bank Mandiri Syariah, BRI Syariah dan BNI Syariah.
Ekosistem Perbankan yang digunakan oleh BSI sendiri merupakan ekosistem dari Bank Mandiri Syariah, akibatnya nasabah dari 2 Bank Syariah lainnya harus bermigrasi ke ekosistem yang baru, khususnya untuk nasabah dari BNI Syariah.
Proses migrasi nasabah Eks BNI Syariah ke BSI ini sendiri berlangsung sejak 12 Juli 2021 hingga 9 Agustus 2021 mendatang.
Hal ini diungkapkan Branch Manager BSI Kantor Cabang Martapura, Robby Dwi Suhada beberapa waktu yang lalu.
Robby Dwi Suhada mengatakan migrasi ini sendiri bertujuan untuk memindahkan rekening nasabah eks BNI Syariah ke rekening BSI.
“Karena sejak 12 Juli 2021, aplikasi mobile banking BNI Syariah yang digunakan oleh nasabah BSI eks BNI Syariah tidak bisa lagi digunakan. Sedangkan kartu ATM masih bisa digunakan hingga November 2021,” jelasnya.
Pada saat migrasi ini, nasabah BSI eks BNI Syariah di Kabupaten Banjar yang berjumlah kurang lebih 12 Ribu akan diberikan kartu ATM dan Buku Tabungan baru, serta melakukan aktivasi aplikasi mobile banking BSI.
“Migrasi kali ini dikhususkan untuk nasabah BSI eks BNI Syariah, sedangkan untuk nasabah BSI dari Bank Mandiri Syariah tidak perlu melakukan migrasi,” bebernya.
Pimpinan BSI KCP Martapura, Agus Rofandi menambahkan proses migrasi ini sendiri tidak rumit, karena nasabah hanya menukarkan kartu ATM dan buku tabungan BSI yang baru.
“Dengan kondisi harus menerapkan protokol kesehatan ini, nasabah cukup datang ke kantor BSI. Nanti petugas kita akan menyambut dan memberikan bantuan untuk proses migrasi tersebut. Proses migrasi sendiri rata-rata antara 2-3 menit saja,” sebutnya.
Dengan penghentian aplikasi mobile banking eks BNI Syariah, nasabah kata Agus tidak perlu khawatir karena uang nasabah tetap aman, karena proses migrasi ini hanya memindahkan rekening eks BNI Syariah ke rekening BSI yang menggunakan ekosistem eks Bank Mandiri Syariah.