Perubahan sosial budaya di Indonesia saat ini kian berkembang, seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat. Hal tersebut Otomatis mempengaruhi Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengutamakan peran Anak Muda sebagai agen perubahan sosial dan membangun daerahnya masing-masing agar kreativitas dan kemampuan baik dari segi pemahaman teknologi dan inovasi atau kegiatan sosial yang dimiliki bisa bermanfaat bagi banyak orang.
Oleh Karena itu Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan dukungan kepada Anak-Anak muda Indonesia yang berbakat dan berprestasi untuk mengembangkan potensi lewat salah satu program unggulan kemenpora yaitu Pemuda Pelopor.
Proses pemilihannya melalui beberapa tahapan dari mulai perwakilan kabupaten, provinsi hingga nasional. Tak terkecuali di Kabupaten Banjar, Kabupaten yang berjuluk serambi mekah ini melalui Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Banjar yang juga melaksanakan program tersebut.
Tujuan dari program ini tentu untuk membangkitkan semangat pemuda di setiap daerah untuk bisa membawa perubahan positif bagi sekitar seperti yang dijelaskan oleh Noor Syawli Syahri, S.Kom Kabid kepemudaan Disbudporapar Kabupaten Banjar.
“Tujuan dari pemuda pelopor ini untuk mendorong munculnya para pemuda yang memiliki jiwa kepeloporan, jadi untuk program kepeloporan ini diharapkan menjadi contoh untuk generasi muda lainnya untuk mengembangkan potensi dengan merintis jalan melakukan terobosan, menjawab tantangan dan dapat mencari jalan keluar dari berbagai masalah dan untuk pemuda pelopor ini pelaksanaanya ada 5 Bidang yaitu pendidikan, agama, sosial budaya, pengelolaan sumber daya alam dan pariwisata, pangan terus yang terakhir ada Inovasi dan teknologi,” Ucap Syawli.
Syawli juga menambahkan bahwa program Pemuda Pelopor ini untuk seleksinya ada beberapa tahapan dan penilaiannya pun dilihat dari berbagai aspek.
“Pelaksanaan nya ini berjenjang, kalau tahun ini kemarin dilaksanakan bulan mei dan juni untuk lanjut ke tahapan provinsi dan nanti agustus september yang pemenang provinsi akan dikirim dispora provinsi ke nasional. Untuk tahapan menjadi pemuda pelopor ini syaratnya berusia 16-30 tahun sesuai undang-undang pemuda no 40 tahun 2009 tentang kepemudaan, bukan sebagai ASN dan memiliki atau sudah melaksanakan kegiatan yg berkualitas di bidang kepeloporan secara konsisten dan bermanfaat untuk masyarakat dalam kurun waktu minimal satu tahun terus untuk tahapan pastinya peserta mendaftar dulu di Disbudporapar, lalu kami seleksi berdasarkan penilaian dari aspek visi misi, manajemen, kreativitas apakah inovatif, adaptif, keuletan, pengaruh positif baik ke masyarakat kemudian bisa meningkatkan perekonomian misalnya. Kesimpulannya peserta itu membuat proposal kegiatan kepeloporan yang dilakukan dan portofolio dulu nanti setelah seleksi dinilai dan kita tetapkan pemenang dan berhak mewakili kabupaten untuk mengikuti seleksi di provinsi,” Paparnya.
Sementara itu Kabid Kepemudaan ini juga menyampaikan perihal informasi lebih lanjut tentang program Pemuda Pelopor itu bisa dilihat oleh masyarakat melalui sosial media juga website Disbudporapar Kabupaten Banjar yang diharapkan dengan semua informasi yang ada semakin banyak anak-anak muda yang termotivasi menjadi pemuda pelopor.
“Untuk harapan saya setelah adanya seleksi pemuda pelopor di tahun ini, akan kita bentuk forum yang menjadi wadah para pemuda pelopor sebelumnya untuk memberikan pengalaman yang sudah didapat dan bisa lebih terkoordinasi untuk keberlanjutan kader-kader pemuda pelopor yang akan datang dan mudah-mudahan ada perhatian lebih juga dari pemerintah daerah untuk pemuda pelopor agar termotivasi untuk berpartisipasi,” harap Syawli.
Bukan hanya bermanfaat untuk para anak muda yang ingin mengembangkan kemampuan dan potensinya, program ini juga bisa meningkatkan taraf hidup banyak orang dan yang pasti membawa perubahan untuk daerah kepeloporan dari pemuda pelopor di Kabupaten Banjar seperti yang diutarakan oleh Nor Silawati Pemuda Pelopor KabupatenbBanjar di bidang Pendidikan yang masuk seleksi tingkat provinsi.
“Untuk pemuda pelopor ini kedepannya saya akan terus berusaha menjalankan sebaik mungkin program kepeloporan dan bagaimana caranya sebagai pemuda pelopor kita harus bisa memberikan motivasi kepada para pemuda di Kabupaten Banjar bahwa kita mampu berkontribusi untuk daerah kita. Khususnya di Sungai Tabuk ini yang menjadi wilayah kepeloporan saya dan harapan saya untuk Sungai Tabuk adalah Nanti saya ingin sekali menjadikan Sungai Tabuk layak pemuda dan kedepan nya semua pemuda harus bisa serta wajib bergerak untuk memajukan daerah Sungai Tabuk ini,” tutup Sila.
