Memperingati Hari Sungai Internasional tahun 2020, Federasi Arung Jeram Indonesia(FAJI) Kalimantan Selatan, melaksanakan Penanaman Pohon dan Fun Rafting New Normal.
Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Nateh kecamatan Batang Alai Timur (BAT) kabupaten Hulu Sungai Tengah, Minggu (27/09/2020), diikuti sejumlah organisasi dari Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) dan Penggiat Alam, dengan menanam 150 bibit pohon diantaranya Kopi, Durian dan Meranti Merah.
Menurut Wakil Ketua Umum FAJI Kalsel, Bandi Chairullah, penanaman pohon ini merupakan bukti kepedulian FAJI terhadap alam. Selain itu, kegiatan ini juga dirangkai sosialisasi kepada masyarakat akan sungai yang ada di BAT ini sangat berpotensi untuk dijadikan destinasi wisata dan sarana olah raga.
“Tempat yang masih asri ini jangan sampai dimanfaatkan oleh oknum yang mempunyai kepentingan sepihak. Kalau itu terjadi tentunya akan merugikan masyarakat, sebab lokasi ini sangat berpotensi baik untuk wisata maupun olah raga arung jeram,”
“Kalau sungai ini dikelola benar menjadi tempat wisata keuntungannya bukan hanya bahi pengelola, namun akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat,”terang Bandi Chairullah.
Kesempatan yang sama, Kepala Disporapar Kabupaten Hulu Sungai Tengah(HST) Wahyudi, menyampaikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan ini.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten HST, kami ucapkan terima kasih kepada FAJI Kalsel sudah menyelenggarakan kegiatan di tempat kami. Selama ini Kabupaten HST sering disebut sebagai atap terakhir yang dimiliki Kalsel, untuk itu jangan sampai tercemar,”ucapnya.
Wahyudi juga menambahkan, mengingat permasalahan pencemaran sungai, maka Ia menganggap perlu adanya kesadaran, pemahaman dan pengetahuan terkait pentingnya menjaga kelestarian dan kebersihan sungai.
“Sekali lagi terima kasih untuk Faji Kalsel yang juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian dan kebersihan sungai,”tambahnya.
Sementara, seorang aktivitas lingkungan yang tergabung dalam Mapala Piranha Universitas Lambung Mangkurat, Ilham menyampaikan bahwa membangun lingkungan untuk menjadi sebuah destinasi wisata tanpa meninggalkan keasriannya,merupakan salah satu bentuk menjaga dan melestarikan lingkungan.
“Jika lingkungan sudah dijaga adat istiadat juga akan selalu hidup, cara untuk menjaga lingkungan dan adat istiadat itu yakni kita harus memperkenalkan ke masyarakat luas dengan cara membangun wisata,” ujarnya
Di hari yang sama, FAJI Kalsel juga membentuk dan meresmikan FAJI HST, dengan harapan mampu mendorong dan membantu masyarakat untuk membangun wisata di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.