SAMARINDA. Pancaran api berkobar diikuti suara keras di Desa Pendingin, Kecamatan Sangasanga, Kukar pada Kamis (16/5) malam. Dimana api tersebut diduga berasa dari PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) yang merupakan pabrik pengolahan nikel terbesar di Kalimantan.
Namun situasi ini tak berjalan lama, hanya sekitar lima menit namun dikabarkan sejumlah orang terluka akibat kejadian tersebut.
Dikonfirmasi terkait perihal ini, pihak perusahaan menyebut, bahwa letupan keras di area pabrik smelter nikel di sangasanga,terjadi di sisi pembuangan slag nikel.
Hal ini mengakibat adanya percikan api yang melambung ke atas dari sumber panas kolam slag nikel tersebut.
Hal itu dijelaskan, Direktur PT Nityasa Prima sekaligus Owner Representative PT KFI, Muhammad Ardi Soemargo, dimana kejadian ini karena adanya kemacetan pada aliran pendingin buangan slag sehingga menyebabkan letupan tersebut.
Para pekerja yang ada dilokasi, melakukan tindakan pendinginan area letupan dengan menggunakan alat pemadaman.
“Akibat peristiwa tersebut 1 orang mengalami luka dan 1 lagi terkena debu akibat letupan tersebut. Saat ini keduanya sudah dilakukan penanganan di Puskesmas sanga-sanga,” ucapnya.
Ardi pun menjelaskan, bahwa kondisi saat ini di Pabrik sudah berjalan seperti biasa karena tidak kerusakan pada sistem produksi di dalam pabrik smelter.
“Team internal perusahaan masih melakukan investigasi untuk mengetahui lebih detail apa penyebab pastinya,” pungkasnya.