Banjar – Pada momen 5 Rajab Tahun 1446 H/ 2025 M, Haul ke-20 KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani (Guru Sekumpul), ribuan jemaah sudah memadati area Sekumpul, Kabupaten Banjar, Martapura pada Minggu (5/1/25).
Hari ini terlihat banyak sekali masyarakat dari berbagai daerah yang sudah memadati jalanan yang ada di Sekumpul. Tak hanya melalui darat, para jemaah juga datang melalui jalur air, terlihat hingga saat ini dermaga di penuhi oleh kapal yang mengangkut para jemaah.
Salah satunya Dermaga Murung Masjid, Desa Murung Kenanga RT 05, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar,. Setidaknya ada 50 lebih kapal telah bersandar di Dermaga Murung Masjid, yang memiliki empat buah posko zona air ini.
Dermaga Murung Bersatu yang masuk zona air empat, telah menerima lebih dari 1,500 jemaah yang datang, dari daerah di Kalimantan Selatan dan juga luar Kalimantan.
Koordinator Lapangan Dermaga Zona 4, Naufal mengatakan, ribuan jemaah yang telah diterima ini sebagian ada yang diinapkan di kampung, dan ada pula yang menginap di luar.
“Kebanyakan dari jemaah yang melawari jalur air ini rata-rata dari Kalteng, sistemnya jemaah yang datang ke dermaga diturunkan, biasanya jemaah yang sudah memesan penginapan akan diantarkan ke penginapan,” Ujarnya, Minggu (5/1/25).
Lanjut Naufal, para jemaah yang datang melalui jalur air ini, mendapatkan fasilitas penginapan hingga konsumsi seperti makan tiga kali sehari.
“Namun jika ada jemaah yang belum mendapat penginapan, maka relawan kita akan mengantar jemaah untuk diinapkan di kampung atau ke rumah-rumah warga atau mushola,” Jelasnya.
Tak hanya menyambut jemaah di dermaga, Naufal dan tim relawan lain nya juga telah menyiapkan posko hingga dapur umum untuk menyambut jemaah yang datang lewat jalur air ini.
“Posko dapur umum sudah kita persiapan sekitar sebulan sebelum hari H, yang jelas persiapan fasiltas penginapan konsumsi hingga ada perbaikan-perbaikan lanting sebagai tempat menurunkan jemaah, posko ini akan berdiri sampai kepulangan jemaah” Katanya.
Sementara itu Nor Hasannah, salah satu jemaah Haul Guru Sekumpul asal Kalteng menjelaskan bahwa ini merupakan kegiatan rutin tahunan nya datang melalui jalur air.
“Kami telah menempuh perjalanan kurang lebih delapan jam di atas air untuk bisa sampai bersender ke Dermaga Murung Masjid ini. Berangkat dari jam 5 subuh kemarin, perjalanan total 8 jam,” Terangnya.
Menurutnya, ia sekeluarga memilih naik kapal karena tidak akan mengalami kemacetan, dan ini juga sudah menjadi kebiasaan bagi keluarga nya.
“Kami lebih memilih naik kapal karena lebih aman, kalau lewat darat macet, di kapal tidak ada macet-macetnya. Saya menginap di penginapan kampung yang telah disediakan warga, pulang juga tetap melewati jalur air, ” Tuntasnya.