Jembatan Paringin gunakan metode buka tutup jalur untuk pengguna kendaraan roda dua maupun roda empat. Penggunaan metode buka tutup lalu lintas tersebut dimaksudkan untuk mempermudah tahap pembangunan jembatan melintang diatas jembatan paringin.
Irham Mahfuz, Kasi Keselamatan Dinas Perhubungan Kabupaten Balangan, menjelaskan dengan adanya pemasangan Jembatan Melintang (Darurat) tersebut yaitu agar arus lalu lintas tetap berjalan lancar.
“Pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan selatan melakukan pemasangan jembatan baja darurat yang melintang di atas jembatan Paringin sehingga masyarakat yang mau melintasi jembatan Paringin harus bergantian,” jelas Irham, Sabtu (10/09/22).
Ia menambahkan, kemungkinan jembatan darurat yang terbuat dari plat baja tersebut akan dipasang kurang lebih 20 meter, dan kapasitas beban cuma bisa dilalui kendaraan bermuatan 8 ton saja.
“Pihaknya menghimbau kepada masyarakat yang mau melintasi jembatan Paringin untuk selalu berhati-hati jaga keselamatan dan patuhilah arahan petugas di lokasi,” tambahnya
Sedangkan Kepala BPJN Kalsel Syauqi Kamal saat rapat pembahasan terkait rusaknya jembatan Paringin, di Aula Benteng Tundakan, Pemkab Balangan, beberapa waktu lalu pernah mengatakan.
“Kita cor lagi yang jebol itu, kita juga akan bongkar segmen sebelah dan sebelahnya karena takutnya kerusakannya bisa meluas, namun pada intinya perbaikan hanya dilakukan di segmen yang rusak. Diperkirakan rencana pelaksanaan perbaikan jembatan Paringin dalam waktu 2 bulan,” ungkapnya.
Selain itu Syauqi Kamal Mengungkapkan, agar lalulintas di jembatan tetap lancar, dari pihak keamanan harus memantau kondisi jembatan tersebut.
“Kita pantau terus kondisi jembatan tersebut, agar tetap bisa dilalui,” pungkasnya