Martapura – Sudah satu setengah tahun lamanya, bangunan SDN Sungkai 1 di Kabupaten Banjar tak lagi digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Bangunan dua lantai yang memiliki enam ruang kelas ini mengalami penurunan tanah, menyebabkan dinding-dindingnya penuh dengan retakan.
Retakan yang menganga membuat bangunan tersebut kini ditutupi papan tripleks, menjadi penanda jelas bahwa kondisi sekolah sangat membahayakan, terutama bagi para siswa.

Kepala SDN Sungkai 1, Ahyani, menjelaskan bahwa kerusakan ini terjadi akibat pergerakan tanah. Demi keselamatan siswa dan guru, aktivitas belajar pun dipindahkan ke lokasi lain.
“Bangunan sudah tidak layak dan sangat berisiko, jadi kami tidak bisa lagi menggunakannya untuk kegiatan sekolah,” ujarnya.
Menanggapi perihal tersebut, Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Dinas Pendidikan (Disdik) diketahui bakal melakukan renovasi total SDN Sungkai 1 dengan perkiraan anggaran sebesar Rp 2,1 miliar yang bersumber dari APBD,
Kondisi sekolah yang memprihatinkan pun akhirnya mendapatkan titik terang.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Mahrian membenarkan bahwa rencana rehabilitasi total akan dilakukan tahun ini. Saat ini, prosesnya masih dalam tahap tender.
Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas PUPRP untuk melakukan kajian teknis. Hasilnya, pemerintah daerah memutuskan untuk membangun ulang struktur bangunan sekolah tersebut dengan anggaran sebesar Rp 2,1 miliar yang bersumber dari APBD Kabupaten Banjar.
“Rekonstruksi akan dilakukan secara menyeluruh, dimulai dari pembersihan lahan (land clearing) hingga pembangunan struktur baru dengan target pelaksanaan dimulai tahun 2025.” jelas Mahrian.
Dengan pembangunan ulang ini, diharapkan SDN Sungkai 1 bisa kembali menjadi tempat belajar yang aman dan nyaman bagi anak-anak di daerah tersebut.